Jakarta: Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengimbau masyarakat yang tengah berlibur tidak kembali ke Jakarta secara bersamaan pada Senin, 1 Januari 2018.
"Kami mengimbau sebaiknya jangan pulang berbarengan pada 1 Januari 2018 agar tidak terjadi kepadatan arus kendaraan pada saat arus balik tahun baru. Malam tahun barunya di Jakarta saja, acara tahun baru di sini kan juga bagus," imbau Budi Karya seperti dikutip dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 30 Desember 2017.
Menhub menegaskan bahwa pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Kakorlantas untuk mengatur arus lalu lintas.
"Kita telah mengamanahkan kepada Kakorlantas untuk melakukan diskresi berkaitan dengan contraflow, pembatasan jalan jika terjadi penumpukan atau kemacetan sampai kondisi jalan bisa terurai," jelas Menhub.
Dia pun telah mengusulkan agar kendaraan berat di atas tiga sumbu tidak beroperasi pada 31 Desember 2017 sampai 1 Januari 2018. "Kita memang mengusulkan selama dua hari, dari 31 Desember 2017 sampai 1 Januari 2018, kendaraan di atas tiga sumbu diimbau untuk tidak beroperasi," kata Menhub.
Seperti diketahui, puncak arus balik Tahun Baru 2018 diprediksi terjadi pada 1 Januari 2018 karena masyarakat akan kembali beraktivitas normal pada 2 Januari 2018.
PT Jasa Marga sudah memprediksi kenaikan volume kendaraan terjadi pada 1 Januari 2018 sebanyak 104 ribu kendaraan atau naik sekitar 3,11 persen dari tahun sebelumnya yang sebanyak 88.527 kendaraan.
Pengamat transportasi Universitas Sugijapranata Djoko Setiawarno mendukung imbauan Menhub. Menurut dia, pemerintah membangun jalan bukan untuk kapasitas anomali, tapi untuk kapasitas normal.
"Sementara kalau dalam musim libur, apalagi Natal dan tahun baru, pengguna jalan meningkat jumlahnya. Maksud pak menteri perhubungan, agar masyarakat mau berbagi dan bekerja sama. Saya kira imbauan Menhub normal," kata dia yang juga salah seorang anggota MTI (Masyarakat Transportasi Indonesia) ini.
Djoko mengakui sebesar apapun kapasitas dan infrastruktur jalan tetap akan mengundang kemacetan bila semua yang akan arus balik pulang secara bersamaan.
"Intinya Kemenhub sudah antisipasi semua kemacetan tapi butuh kerja sama masyarakat juga. Karena bagaimana pun hebatnya infrastruktur dan perencanaan, tanpa kerja sama tidak akan jalan. Imbauan ini merupakan sebuah layanan yang logis," pungkas Djoko.
Jakarta: Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengimbau masyarakat yang tengah berlibur tidak kembali ke Jakarta secara bersamaan pada Senin, 1 Januari 2018.
"Kami mengimbau sebaiknya jangan pulang berbarengan pada 1 Januari 2018 agar tidak terjadi kepadatan arus kendaraan pada saat arus balik tahun baru. Malam tahun barunya di Jakarta saja, acara tahun baru di sini kan juga bagus," imbau Budi Karya seperti dikutip dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 30 Desember 2017.
Menhub menegaskan bahwa pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Kakorlantas untuk mengatur arus lalu lintas.
"Kita telah mengamanahkan kepada Kakorlantas untuk melakukan diskresi berkaitan dengan
contraflow, pembatasan jalan jika terjadi penumpukan atau kemacetan sampai kondisi jalan bisa terurai," jelas Menhub.
Dia pun telah mengusulkan agar kendaraan berat di atas tiga sumbu tidak beroperasi pada 31 Desember 2017 sampai 1 Januari 2018. "Kita memang mengusulkan selama dua hari, dari 31 Desember 2017 sampai 1 Januari 2018, kendaraan di atas tiga sumbu diimbau untuk tidak beroperasi," kata Menhub.
Seperti diketahui, puncak arus balik Tahun Baru 2018 diprediksi terjadi pada 1 Januari 2018 karena masyarakat akan kembali beraktivitas normal pada 2 Januari 2018.
PT Jasa Marga sudah memprediksi kenaikan volume kendaraan terjadi pada 1 Januari 2018 sebanyak 104 ribu kendaraan atau naik sekitar 3,11 persen dari tahun sebelumnya yang sebanyak 88.527 kendaraan.
Pengamat transportasi Universitas Sugijapranata Djoko Setiawarno mendukung imbauan Menhub. Menurut dia, pemerintah membangun jalan bukan untuk kapasitas anomali, tapi untuk kapasitas normal.
"Sementara kalau dalam musim libur, apalagi Natal dan tahun baru, pengguna jalan meningkat jumlahnya. Maksud pak menteri perhubungan, agar masyarakat mau berbagi dan bekerja sama. Saya kira imbauan Menhub normal," kata dia yang juga salah seorang anggota MTI (Masyarakat Transportasi Indonesia) ini.
Djoko mengakui sebesar apapun kapasitas dan infrastruktur jalan tetap akan mengundang kemacetan bila semua yang akan arus balik pulang secara bersamaan.
"Intinya Kemenhub sudah antisipasi semua kemacetan tapi butuh kerja sama masyarakat juga. Karena bagaimana pun hebatnya infrastruktur dan perencanaan, tanpa kerja sama tidak akan jalan. Imbauan ini merupakan sebuah layanan yang logis," pungkas Djoko.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(AHL)