Jakarta: Kasus positif virus korona (novel coronavirus) covid-19 pertama di Indonesia merupakan penularan tanpa bergejala. Warga negara Jepang yang dinyatakan Malaysia positif virus korona tidak menunjukkan gejala sakit saat kontak dekat dengan, NT, warga Depok, Jawa Barat, yang terinfeksi.
Juru bicara khusus penanganan korona Achmad Yurianto membeberkan kronologi dua pasien terpapar virus:
14 Februari 2020, pesta dansa
Yurianto menyebut, warga Jepang yang terinfeksi tersebut berjanji bertemu dalam pesta dansa di Jakarta pada tanggal 14 Februari. Acara diikuti 50 orang dari berbagai negara.
“Termasuk yang dari Malaysia berkewarganegaraan Jepang,” kata Yurianto di Kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta Selatan, Selasa, 3 Maret 2020.
Saat berdansa, NT kontak dengan peserta yang hadir. Peserta dansa saling berganti pasangan dansa selama acara berlangsung.
16 Februari 2020, NT sakit
NT mulai merasa tidak enak badan dengan suhu tubuh yang tinggi, batuk, dan lemas. Pasien kemudian dirawat ibunya di rumah. Di rumah tersebut juga tinggal saudara NT dan satu asisten rumah tangga.
20 Februari 2020, ibu NT sakit bergejala sama
MD, ibu NT, sakit dengan gejala yang sama. Keduanya ke dokter namun hanya diberi obat dan tidak dirawat.
Grafis: Medcom.id
27 Februari 2020, MD dan NT minta dirawat
NT dan MD meminta kembali ke rumah sakit untuk evaluasi kesehatan. Keduanya diminta dirawat di RS.
Baca: Dua Pasien Korona Sudah Diperbolehkan Berkomunikasi
28 Februari 2020, telepon dan WN Jepang
NT mendapat telepon dari temannya yang merupakan WN Jepang di Malaysia. WN Jepang tersebut menginformasikan bahwa dirinya sedang dirawat di RS di Malaysia dan dinyatakan positif covid-19.
NT kemudian menginformasikan riwayat kontaknya dengan WN Jepang yang positif terjangkit korona kepada dokter yang merawat. Pihak rumah sakit di Depok yang merawat pasien merujuk NT ke RSPI Sulianti Saroso
RSPI Sulianti Saroso kemudian diambil spesimen untuk pemeriksaan laboratorium.
Baca: Pasien Positif Korona Boleh Gunakan Ponsel
2 Maret 2020, kasus pertama di Indonesia diumumkan
NT dan MD kemudian dinyatakan positif terinfeksi virus korona. Presiden Joko Widodo mengumumkan status positif virus korona ini ke publik.
Baca: Jokowi Sebut Virus Korona Sudah Masuk Indonesia
Pemerintah telah melakukan riwayat kontak dua orang pasien tersebut, yang pertama adalah anggota keluarga pasien.
Pemerintah telah melakukan pemeriksaan laboratorium pada saudara pasien dan seorang asisten rumah tangga yang keduanya dinyatakan negatif COVID-19.
“Hasilnya negatif dan tanpa keluhan apa-apa. Asisten rumah tangga dan kakaknya sehat-sehat dan negatif. Sekarang kami sedang melakukan tracking kontak di teman-temannya yang ikut pesta,” kata Yurianto.
Pelacakan riwayat kontak orang-orang yang ikut pesta dansa tersebut memiliki kendala karena pasien tidak seluruhnya mengenali dan mengetahui alamat rumahnya.
Jakarta: Kasus positif virus korona (novel coronavirus) covid-19 pertama di Indonesia merupakan penularan tanpa bergejala. Warga negara Jepang yang dinyatakan Malaysia positif virus korona tidak menunjukkan gejala sakit saat kontak dekat dengan, NT, warga Depok, Jawa Barat, yang terinfeksi.
Juru bicara khusus penanganan korona Achmad Yurianto membeberkan kronologi dua pasien terpapar virus:
14 Februari 2020, pesta dansa
Yurianto menyebut, warga Jepang yang terinfeksi tersebut berjanji bertemu dalam pesta dansa di Jakarta pada tanggal 14 Februari. Acara diikuti 50 orang dari berbagai negara.
“Termasuk yang dari Malaysia berkewarganegaraan Jepang,” kata Yurianto di Kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta Selatan, Selasa, 3 Maret 2020.
Saat berdansa, NT kontak dengan peserta yang hadir. Peserta dansa saling berganti pasangan dansa selama acara berlangsung.
16 Februari 2020, NT sakit
NT mulai merasa tidak enak badan dengan suhu tubuh yang tinggi, batuk, dan lemas. Pasien kemudian dirawat ibunya di rumah. Di rumah tersebut juga tinggal saudara NT dan satu asisten rumah tangga.
20 Februari 2020, ibu NT sakit bergejala sama
MD, ibu NT, sakit dengan gejala yang sama. Keduanya ke dokter namun hanya diberi obat dan tidak dirawat.
Grafis: Medcom.id
27 Februari 2020, MD dan NT minta dirawat
NT dan MD meminta kembali ke rumah sakit untuk evaluasi kesehatan. Keduanya diminta dirawat di RS.
Baca:
Dua Pasien Korona Sudah Diperbolehkan Berkomunikasi
28 Februari 2020, telepon dan WN Jepang
NT mendapat telepon dari temannya yang merupakan WN Jepang di Malaysia. WN Jepang tersebut menginformasikan bahwa dirinya sedang dirawat di RS di Malaysia dan dinyatakan positif covid-19.
NT kemudian menginformasikan riwayat kontaknya dengan WN Jepang yang positif terjangkit korona kepada dokter yang merawat. Pihak rumah sakit di Depok yang merawat pasien merujuk NT ke RSPI Sulianti Saroso
RSPI Sulianti Saroso kemudian diambil spesimen untuk pemeriksaan laboratorium.
Baca:
Pasien Positif Korona Boleh Gunakan Ponsel
2 Maret 2020, kasus pertama di Indonesia diumumkan
NT dan MD kemudian dinyatakan positif terinfeksi virus korona. Presiden Joko Widodo mengumumkan status positif virus korona ini ke publik.
Baca:
Jokowi Sebut Virus Korona Sudah Masuk Indonesia
Pemerintah telah melakukan riwayat kontak dua orang pasien tersebut, yang pertama adalah anggota keluarga pasien.
Pemerintah telah melakukan pemeriksaan laboratorium pada saudara pasien dan seorang asisten rumah tangga yang keduanya dinyatakan negatif COVID-19.
“Hasilnya negatif dan tanpa keluhan apa-apa. Asisten rumah tangga dan kakaknya sehat-sehat dan negatif. Sekarang kami sedang melakukan tracking kontak di teman-temannya yang ikut pesta,” kata Yurianto.
Pelacakan riwayat kontak orang-orang yang ikut pesta dansa tersebut memiliki kendala karena pasien tidak seluruhnya mengenali dan mengetahui alamat rumahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)