Lampung: Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan kehadiran Kapal Perang (KRI) Teluk Lada-521 merupakan simbol dari kemandirian pertahanan Indonesia. KRI ini adalah kapal angkut tank kedua yang dibangun di galangan PT Daya Radar Utama (DRU). Sebelumnya, telah dibangun KRI Bintuni pada 2017.
"Kepercayaan TNI untuk meningkatkan kemampuan pertahanan nasional dengan menggandeng industri galangan dalam negeri ini harus disambut baik," kata Ryamizard seperti dilansir Antara, Selasa, 26 Februari 2019.
Momentum kebangkitan pertahanan nasional, lanjut dia, membuat pemerintah, khususnya TNI, semakin optimistis meningkatkan kemampuan dan kekuatan pertahanan negara di laut. "Prinsipnya, pertahanan negara tak akan kuat tanpa ditopang oleh alutsista (alat utama sistem senjata) yang kuat serta industri pertahanan yang mumpuni," kata dia.
KRI Teluk Lada-521 memperkuat jajaran TNI Angkatan Laut. Kapal ini akan beroperasi di perairan timur Indonesia. Hal ini sesuai dengan rencana minimum kekuatan mendasar (MEF) TNI.
Ia menuturkan pembangunan alutsista TNI ini merupakan tuntutan kebutuhan organisasi dalam menyikapi dan mengantisipasi berbagai ancaman yang terjadi akibat adanya perkembangan lingkungan strategis. Pengadaan kapal ini juga telah sesuai dengan rencana pembangunan postur kekuatan di wilayah timur Indonesia.
Menhan menjelaskan perairan Indonesia bagian timur memiliki nilai strategis bagi negara-negara sekitar. Dengan masuknya KRI Teluk Lada-521, Ryamizard meminta TNI AL mewujudkan stabilitas keamanan di kawasan timur dan mewujudkan Indonesia sebagai poros
maritim dunia.
"Kepada komandan KRI Teluk Lada-521 dan seluruh prajurit, kalian harus bangga terpilih menjadi pengawak KRI ini. Saya instruksikan untuk merawat kapal ini dengan penuh tanggung jawab," ujar Menhan.
Baca: KRI Teluk Lada 521 Perkuat Armada TNI AL
Ryamizard juga berpesan kepada komandan dan seluruh prajurit untuk memahami dan menguasai pengoperasian alutsista tersebut secara tepat dan benar. Kemudian, latihan secara terus menerus, bertahap, dan berlanjut guna meningkatkan profesionalisme.
"Agar menjamin rasa aman dan nyaman bagi seluruh kapal yang berlayar di perairan Indonesia, baik kapal berbendera Indonesia maupun berbendera negara lain," kata Menhan.
KRI Teluk Lada-521 memiliki panjang 117 meter, lebar 16,40 meter, dan tinggi 7,8 meter. Kapal ini mampu melaju dengan kecepatan maksimal 16 knots dan kecepatan jelajah 13 knot.
Radius pelayaran kapal mencapai 6.240 mil laut (range 13 knot) dan mampu mengangkut pasukan serta ABK sebanyak 478 personel. Kapal ini dirancang mampu mengangkut sampai 15 unit Tank BMP 3F serta 1 unit helikopter.
Lampung: Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan kehadiran Kapal Perang (KRI) Teluk Lada-521 merupakan simbol dari kemandirian pertahanan Indonesia. KRI ini adalah kapal angkut tank kedua yang dibangun di galangan PT Daya Radar Utama (DRU). Sebelumnya, telah dibangun KRI Bintuni pada 2017.
"Kepercayaan TNI untuk meningkatkan kemampuan pertahanan nasional dengan menggandeng industri galangan dalam negeri ini harus disambut baik," kata Ryamizard seperti dilansir
Antara, Selasa, 26 Februari 2019.
Momentum kebangkitan pertahanan nasional, lanjut dia, membuat pemerintah, khususnya TNI, semakin optimistis meningkatkan kemampuan dan kekuatan pertahanan negara di laut. "Prinsipnya, pertahanan negara tak akan kuat tanpa ditopang oleh alutsista (alat utama sistem senjata) yang kuat serta industri pertahanan yang mumpuni," kata dia.
KRI Teluk Lada-521 memperkuat jajaran TNI Angkatan Laut. Kapal ini akan beroperasi di perairan timur Indonesia. Hal ini sesuai dengan rencana minimum kekuatan mendasar (MEF) TNI.
Ia menuturkan pembangunan alutsista TNI ini merupakan tuntutan kebutuhan organisasi dalam menyikapi dan mengantisipasi berbagai ancaman yang terjadi akibat adanya perkembangan lingkungan strategis. Pengadaan kapal ini juga telah sesuai dengan rencana pembangunan postur kekuatan di wilayah timur Indonesia.
Menhan menjelaskan perairan Indonesia bagian timur memiliki nilai strategis bagi negara-negara sekitar. Dengan masuknya KRI Teluk Lada-521, Ryamizard meminta TNI AL mewujudkan stabilitas keamanan di kawasan timur dan mewujudkan Indonesia sebagai poros
maritim dunia.
"Kepada komandan KRI Teluk Lada-521 dan seluruh prajurit, kalian harus bangga terpilih menjadi pengawak KRI ini. Saya instruksikan untuk merawat kapal ini dengan penuh tanggung jawab," ujar Menhan.
Baca: KRI Teluk Lada 521 Perkuat Armada TNI AL
Ryamizard juga berpesan kepada komandan dan seluruh prajurit untuk memahami dan menguasai pengoperasian alutsista tersebut secara tepat dan benar. Kemudian, latihan secara terus menerus, bertahap, dan berlanjut guna meningkatkan profesionalisme.
"Agar menjamin rasa aman dan nyaman bagi seluruh kapal yang berlayar di perairan Indonesia, baik kapal berbendera Indonesia maupun berbendera negara lain," kata Menhan.
KRI Teluk Lada-521 memiliki panjang 117 meter, lebar 16,40 meter, dan tinggi 7,8 meter. Kapal ini mampu melaju dengan kecepatan maksimal 16 knots dan kecepatan jelajah 13 knot.
Radius pelayaran kapal mencapai 6.240 mil laut (range 13 knot) dan mampu mengangkut pasukan serta ABK sebanyak 478 personel. Kapal ini dirancang mampu mengangkut sampai 15 unit Tank BMP 3F serta 1 unit helikopter.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)