Jakarta: Korban meninggal dunia akibat tsunami Selat Sunda terus bertambah. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat total korban tewas hingga hari ke-9 pascabencana mencapai 437 orang.
"16 orang hilang, 14.059 korban luka, dan 33.719 pengungsi," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho di kantornya, Senin, 31 Desember 2018.
Sutopo menjelaskan, Pandeglang menjadi daerah yang paling parah terkena dampak tsunami. Tercatat 296 orang meninggal di Pandeglang akibat tsunami. "Yang kebanyakan adalah wisatawan dan masyarakat lokal," ujarnya.
Sementara itu, catatan BNPB menunjukkan total ada 2.752 unit rumah rusak akibat tsunami. Sebanyak 92 penginapan dan warung, 510 perahu, 147 kendaraan, satu dermaga, dan satu shelter juga dilaporkan mengalami kerusakan.
Sutopo menjelaskan, jumlah korban tewas masih mungkin bertambah. Termasuk, korban luka-luka dan data kerusakan fisik lainnya. Para pengungsi juga masih membutuhkan bantuan.
"Logistik tercukupi tapi terkendala dengan distribusi dan jalan rusak berlumpur, sehingga beberapa tempat masih belum tercukupi kebutuhan sehari-harinya” beber Sutopo.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/eN4OqZ2K" frameborder="0" scrolling="no" allowfullscreen></iframe>
Jakarta: Korban meninggal dunia akibat tsunami Selat Sunda terus bertambah. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat total korban tewas hingga hari ke-9 pascabencana mencapai 437 orang.
"16 orang hilang, 14.059 korban luka, dan 33.719 pengungsi," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho di kantornya, Senin, 31 Desember 2018.
Sutopo menjelaskan, Pandeglang menjadi daerah yang paling parah terkena dampak tsunami. Tercatat 296 orang meninggal di Pandeglang akibat tsunami. "Yang kebanyakan adalah wisatawan dan masyarakat lokal," ujarnya.
Sementara itu, catatan BNPB menunjukkan total ada 2.752 unit rumah rusak akibat tsunami. Sebanyak 92 penginapan dan warung, 510 perahu, 147 kendaraan, satu dermaga, dan satu shelter juga dilaporkan mengalami kerusakan.
Sutopo menjelaskan, jumlah korban tewas masih mungkin bertambah. Termasuk, korban luka-luka dan data kerusakan fisik lainnya. Para pengungsi juga masih membutuhkan bantuan.
"Logistik tercukupi tapi terkendala dengan distribusi dan jalan rusak berlumpur, sehingga beberapa tempat masih belum tercukupi kebutuhan sehari-harinya” beber Sutopo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)