Jakarta: Korban tewas akibat longsor di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, menjadi 15 orang. Jumlah korban tewas bertambah seiring proses evakuasi korban.
“Data bisa berubah karena masih dalam proses pencarian sampai saat ini,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Sutopo Purwo Nugroho di kantornya, Jakarta, Rabu, 2 Januari 2019.
Dia pun menjelaskan awalnya pihaknya mendapatkan data bila longsor menimpa 107 orang. Namun, Sutopo mengatakan jumlah yang benar adalah 101 orang dari 32 kartu keluarga yang tercatat.
“Setelah rembuk dengan tokoh masyarakat, ditetapkan 101 orang,” kata dia.
Dari angka itu, korban selamat berjumlah 63 jiwa, 3 luka-luka, 11 korban tewas teridentifikasi, dan 4 korban tewas belum teridentifikasi. Sementara itu, 20 korban dalam masih dalam pencarian.
Bencana ini mengakibatkan 30 rumah rusak berat karena tertimbun longsor. Saat ini, warga yang selamat terpaksa mengungsi di rumah kerabat terdekat.
Longsor menimpa perkampungan di Kecamatan Cisolok, Sukabumi, Senin, 31 Desember 2018, pukul 17.00 WIB. Hujan deras yang terjadi sebelumnya mengakibatkan retakan-retakan di puncak bukit di sekitar lokasi.
Baca: 15 Jenazah Korban Longsor Sukabumi Sudah Dievakuasi
Sutopo menyebut longsor terjadi akibat lahan yang seharusnya dijadikan untuk hutan konservasi diubah menjadi lahan tempat bercocok tanam oleh warga. Ancaman longsor pun muncul.
Puncak bukit ditanami tanaman tahunan, sedangkan bagian tengah sampai hilirnya adalah sawah. Penggunaan lahan sebagai sawah membuat peningkatan volume air di permukaan saat peristiwa terjadi.
"Pertama longsor meluncur kemudian, karena di bagian atas ada yang bagian cukup tinggi, longsor melompat menjadi lebih melebar, menghantam permukiman, kemudian menyusuri lereng dan berhenti," jelas dia.
Jakarta: Korban tewas akibat longsor di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, menjadi 15 orang. Jumlah korban tewas bertambah seiring proses evakuasi korban.
“Data bisa berubah karena masih dalam proses pencarian sampai saat ini,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Sutopo Purwo Nugroho di kantornya, Jakarta, Rabu, 2 Januari 2019.
Dia pun menjelaskan awalnya pihaknya mendapatkan data bila longsor menimpa 107 orang. Namun, Sutopo mengatakan jumlah yang benar adalah 101 orang dari 32 kartu keluarga yang tercatat.
“Setelah rembuk dengan tokoh masyarakat, ditetapkan 101 orang,” kata dia.
Dari angka itu, korban selamat berjumlah 63 jiwa, 3 luka-luka, 11 korban tewas teridentifikasi, dan 4 korban tewas belum teridentifikasi. Sementara itu, 20 korban dalam masih dalam pencarian.
Bencana ini mengakibatkan 30 rumah rusak berat karena tertimbun longsor. Saat ini, warga yang selamat terpaksa mengungsi di rumah kerabat terdekat.
Longsor menimpa perkampungan di Kecamatan Cisolok, Sukabumi, Senin, 31 Desember 2018, pukul 17.00 WIB. Hujan deras yang terjadi sebelumnya mengakibatkan retakan-retakan di puncak bukit di sekitar lokasi.
Baca: 15 Jenazah Korban Longsor Sukabumi Sudah Dievakuasi
Sutopo menyebut longsor terjadi akibat lahan yang seharusnya dijadikan untuk hutan konservasi diubah menjadi lahan tempat bercocok tanam oleh warga. Ancaman longsor pun muncul.
Puncak bukit ditanami tanaman tahunan, sedangkan bagian tengah sampai hilirnya adalah sawah. Penggunaan lahan sebagai sawah membuat peningkatan volume air di permukaan saat peristiwa terjadi.
"Pertama longsor meluncur kemudian, karena di bagian atas ada yang bagian cukup tinggi, longsor melompat menjadi lebih melebar, menghantam permukiman, kemudian menyusuri lereng dan berhenti," jelas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)