Bogor: Presiden Joko Widodo menilai emansipasi perempuan di Indonesia tak perlu diperdebatkan lagi. Perempuan dan laki-laki mendapatkan kesempatan yang sama di berbagai sektor.
"Menurut saya di negara kita sudah tidak perlu diperdebatkan lagi. Karena sudah kita buka peluang-peluang itu kepada siapa pun. Di pekerjaan apa pun, bidang apa pun," kata Jokowi di Ruang Garuda, Istana Kepresidenan Bogor, Senin, 4 Maret 2019.
Pernyataan itu disampaikan Jokowi saat berbincang dengan siswa SMA Taruna Nusantara di Istana Kepresidenan Bogor. Salah satu siswa menanyakan tentang emansipasi perempuan dan dorongan agar perempuan berani menjadi pemimpin.
Jokowi menjelaskan tak ada perbedaan perlakuan antara laki-laki dan perempuan di Indonesia. Semua orang mendapatkan kesempatan yang sama.
Kepala negara menegaskan pilihan ada pada diri setiap warga negara. Bagaimana mereka menyiapkan diri meraih cita-cita yang mereka buat.
Ia mencontohkan perempuan yang saat ini duduk sebagai menteri di Kabinet Kerja. Setidaknya ada delapan menteri perempuan di Kabinet Kerja.
"Negara lain belum pernah memiliki presiden perempuan, kita pernah (Presiden kelima Indonesia Megawati Sukarnoputri)," kata Jokowi.
(Baca juga: DPR Beri Penghargaan Jokowi dan 8 Menteri Perempuan)
Jokowi meminta perempuan tak minder berkompetisi di segala sektor. Peluang untuk berkarier dan berkarya dimiliki seluruh warga negara.
"Silakan berkompetisi, silakan bersaing di antara kita. Pengusaha besar perempuan juga banyak, tergantung kita sendiri, kita mau bekerja keras, kita mau belajar keras," kata Jokowi.
Atas keputusan Jokowi melibatkan banyak perempuan dalam kabinetnya, dia pernah diganjar penghargaan oleh DPR.
DPR melalui Kaukus Perempuan-Perempuan Politik dan Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) menggelar peringatan Women's Day 2018. Acara tersebut memberikan penghargaan kepada Presiden RI Joko Widodo.
Ketua DPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengatakan alasan RI 1 diberi penghargaan karena keputusannya melibatkan banyak perempuan Indonesia di lembaga eksekutif. Keputusan tersebut dinilai sebagai bentuk nyata kepercayaan terhadap kualitas kaum hawa Indonesia dalam memajukan negeri ini.
"Presiden Jokowi telah memberikan teladan dan kepercayaan bahwa kaum perempuan juga bisa berkarier di eksekutif," kata Bamsoet, dalam keterangan tertulis, Rabu, 14 Maret 2018.
Delapan menteri perempuan itu yakni Puan Maharani (Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan), Retno Marsudi (Menteri Luar Negeri), Sri Mulyani (Menteri Keuangan), Rini Soemarno (Menteri BUMN), Siti Nurbaya Bakar (Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan), Susi Pudjiastuti (Menteri Kelautan dan Perikanan), Nila F Moeloek (Menteri Kesehatan), dan Yohana Yembise (Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak).
(Baca juga: Adinia Wirasti: Perempuan Zaman Sekarang Lebih Beruntung)
Bogor: Presiden Joko Widodo menilai emansipasi perempuan di Indonesia tak perlu diperdebatkan lagi. Perempuan dan laki-laki mendapatkan kesempatan yang sama di berbagai sektor.
"Menurut saya di negara kita sudah tidak perlu diperdebatkan lagi. Karena sudah kita buka peluang-peluang itu kepada siapa pun. Di pekerjaan apa pun, bidang apa pun," kata Jokowi di Ruang Garuda, Istana Kepresidenan Bogor, Senin, 4 Maret 2019.
Pernyataan itu disampaikan Jokowi saat berbincang dengan siswa SMA Taruna Nusantara di Istana Kepresidenan Bogor. Salah satu siswa menanyakan tentang emansipasi perempuan dan dorongan agar perempuan berani menjadi pemimpin.
Jokowi menjelaskan tak ada perbedaan perlakuan antara laki-laki dan perempuan di Indonesia. Semua orang mendapatkan kesempatan yang sama.
Kepala negara menegaskan pilihan ada pada diri setiap warga negara. Bagaimana mereka menyiapkan diri meraih cita-cita yang mereka buat.
Ia mencontohkan perempuan yang saat ini duduk sebagai menteri di Kabinet Kerja. Setidaknya ada delapan menteri perempuan di Kabinet Kerja.
"Negara lain belum pernah memiliki presiden perempuan, kita pernah (Presiden kelima Indonesia Megawati Sukarnoputri)," kata Jokowi.
(Baca juga:
DPR Beri Penghargaan Jokowi dan 8 Menteri Perempuan)
Jokowi meminta perempuan tak minder berkompetisi di segala sektor. Peluang untuk berkarier dan berkarya dimiliki seluruh warga negara.
"Silakan berkompetisi, silakan bersaing di antara kita. Pengusaha besar perempuan juga banyak, tergantung kita sendiri, kita mau bekerja keras, kita mau belajar keras," kata Jokowi.
Atas keputusan Jokowi melibatkan banyak perempuan dalam kabinetnya, dia pernah diganjar penghargaan oleh DPR.
DPR melalui Kaukus Perempuan-Perempuan Politik dan Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) menggelar peringatan Women's Day 2018. Acara tersebut memberikan penghargaan kepada Presiden RI Joko Widodo.
Ketua DPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengatakan alasan RI 1 diberi penghargaan karena keputusannya melibatkan banyak perempuan Indonesia di lembaga eksekutif. Keputusan tersebut dinilai sebagai bentuk nyata kepercayaan terhadap kualitas kaum hawa Indonesia dalam memajukan negeri ini.
"Presiden Jokowi telah memberikan teladan dan kepercayaan bahwa kaum perempuan juga bisa berkarier di eksekutif," kata Bamsoet, dalam keterangan tertulis, Rabu, 14 Maret 2018.
Delapan menteri perempuan itu yakni Puan Maharani (Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan), Retno Marsudi (Menteri Luar Negeri), Sri Mulyani (Menteri Keuangan), Rini Soemarno (Menteri BUMN), Siti Nurbaya Bakar (Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan), Susi Pudjiastuti (Menteri Kelautan dan Perikanan), Nila F Moeloek (Menteri Kesehatan), dan Yohana Yembise (Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak).
(Baca juga:
Adinia Wirasti: Perempuan Zaman Sekarang Lebih Beruntung)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)