Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly membuka acara yang bertemakan
Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly membuka acara yang bertemakan "Generasi Indonesia yang Inovatif, Kreatif dan Berkarakter--Medcom.id/Siti Yona Hukmana.

Potensi Produk Indikasi Geografis Diminta Segera Didaftarkan

Siti Yona Hukmana • 26 April 2018 11:44
Jakarta: Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) memperingati Hari Kekayaan Intelektual (HKI) se-Dunia ke 18. Dalam penyelenggaraan ini 2.000 orang terlibat aktif. 
 
"Diperkirakan sekitar 2000 orang yang terlibat dan berpartisipasi dalam HKI sedunia ke-18 ini," kata Dirjen DJKI Freddy Harris, melalui keterangan tertulisnya, Kamis, 26 April 2018.
 
Sekitar 2.000 orang itu, sebut Freddy diantaranya adalah perwakilan kementerian dan lembaga, provinsi, negara-negara sahabat, organisasi internasional, Lembaga Manajemen Kolektif Nasional. Selain juga hadir Konsultan KI, Perguruan Tinggi, Industri Kreatif, Kementerian Hukum dan HAM baik dari pusat maupun daerah, pemangku kepentingan KI lainnya, dan masyarakat umum. 

Acara yang bertemakan "Generasi Indonesia yang Inovatif, Kreatif dan Berkarakter" ini dibuka Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly. Pembukaan ditandai dengan memukul gendang di panggung pameran, Monas, Jakarta Pusat. 
 
Pantauan Medcom.id setelah Menteri Yasonna memukul gendang, ia menyambangi stan-stan yang terdapat di pameran. Salah satu stan yang dikunjunginya yakni stan kopi, Bank Negara Indonesia (BNI) dan DJKI Kementerian Hukum dan HAM. 
 
Potensi Produk Indikasi Geografis Diminta Segera Didaftarkan
Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly--Medcom.id/Siti Yona Hukmana.
 
Sebanyak 101 stan memamerkan berbagai macam produk. Produk-produk yang dipamerkan ini merupakan produk Indikasi Geofrafis di Indonesia. 
 
"Berbeda dengan negara maju yang mengandalkan produk manufaktur untuk ekspor, Indonesia Iebih mengandalkan produk yang mengandalkan keistimewaan geografis untuk ekspor. Oleh karena itu, produk yang berkaitan dengan Indikasi Geografispun menjadi salah satu potensi untuk dapat memperoleh pasar yang besar di perdagangan Internasional," ungkap Freddy. 
 
Menurutnya, Indonesia merupakan negara yang kaya akan produk potensi indikasi geografis. Dia menilai ha ini adalah sebuah anugerah bagi bangsa Indonesia untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional dan menambah devisa negara.
 
"Potensi produk Indikasi Geografis ini didasarkan pada potensi geografis wilayah tertentu dan berpotensi sebagai produk ekspor, antara lain diekspor ke negara Jepang dan Eropa," terangnya.
 
Freddy mengatakan, tahun ini 2018 merupakan tahun Indikasi Geografis. Dengan begitu, ia berharap mulai tahun ini potensi-potensi produk Indikasi Geografis didaftarkan segera. 
 
"Dimulai tahun ini, semoga semakin banyak potensi-potensi produk Indikasi Geografis yang didaftarkan dan dikembangkan, baik untuk lingkup nasional maupun Internasional," pungkas Freddy. 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan