Jakarta: Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Susanto mengharapkan seluruh Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten/Kota seluruh Indonesia untuk mendeteksi kegiatan sekolah. Hal itu untuk mencegah kegiatan yang menyimpang dari nasionalisme.
"Kami berharap deteksi kegiatan-kegiatan sekolah dan pembinaan semua satuan pendidikan harus terus dilakukan, agar tak ada kegiatan-kegiatan mengarah pada simbol yang diasosiasikan pada kelompok kurang tepat. Sehingga menimbulkan kontroversi," kata Susanto melalui pesan singkatnya, Kamis, 23 Agustus 2018.
Ia menambahkan pembinaan terhadap sekolah-sekolah harus selalu ada agar kegiatan sekolah dapat terkontrol.
"Bina sekolah-sekolah agar terus menginisiasi model kegiatan yang membangkitkan religiusitas, nasionalisme, rasa cinta tanah air, etos belajar dan pilar karakter positif lainnya," ungkap dia.
Baca: Penjelasan Pihak Sekolah Soal Kostum Cadar dan Senjata
Sebelumnya, viral di media sosial sebuah foto yang memperlihatkan peserta anak-anak bercadar hitam dengan menenteng benda berbentuk senjata laras panjang ikut karnaval HUT ke-73 Kemerdekaan RI di Probolinggo, Jawa Timur pada Jumat, 17 Agustus 2018. Kegiatan itu membuat kepala sekolah (kepsek) TK Kartika V-69 Hartatik dicopot dari jabatannya oleh Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Probolinggo.
Setelah dicopot, Hartatik dipindah tugaskan sebagai staf di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Probolinggo. Ia mulai bertugas hari ini Kamis, 23 Agustus 2018.
"Kami memberikan apresiasi atas langkah Dinas Pendidikan Kota Probolinggo memberhentikan yang bersangkutan (Hartatik)," pungkas Susanto.
Jakarta: Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Susanto mengharapkan seluruh Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten/Kota seluruh Indonesia untuk mendeteksi kegiatan sekolah. Hal itu untuk mencegah kegiatan yang menyimpang dari nasionalisme.
"Kami berharap deteksi kegiatan-kegiatan sekolah dan pembinaan semua satuan pendidikan harus terus dilakukan, agar tak ada kegiatan-kegiatan mengarah pada simbol yang diasosiasikan pada kelompok kurang tepat. Sehingga menimbulkan kontroversi," kata Susanto melalui pesan singkatnya, Kamis, 23 Agustus 2018.
Ia menambahkan pembinaan terhadap sekolah-sekolah harus selalu ada agar kegiatan sekolah dapat terkontrol.
"Bina sekolah-sekolah agar terus menginisiasi model kegiatan yang membangkitkan religiusitas, nasionalisme, rasa cinta tanah air, etos belajar dan pilar karakter positif lainnya," ungkap dia.
Baca: Penjelasan Pihak Sekolah Soal Kostum Cadar dan Senjata
Sebelumnya, viral di media sosial sebuah foto yang memperlihatkan peserta anak-anak bercadar hitam dengan menenteng benda berbentuk senjata laras panjang ikut karnaval HUT ke-73 Kemerdekaan RI di Probolinggo, Jawa Timur pada Jumat, 17 Agustus 2018. Kegiatan itu membuat kepala sekolah (kepsek) TK Kartika V-69 Hartatik dicopot dari jabatannya oleh Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Probolinggo.
Setelah dicopot, Hartatik dipindah tugaskan sebagai staf di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Probolinggo. Ia mulai bertugas hari ini Kamis, 23 Agustus 2018.
"Kami memberikan apresiasi atas langkah Dinas Pendidikan Kota Probolinggo memberhentikan yang bersangkutan (Hartatik)," pungkas Susanto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)