medcom.id, Jakarta: Polri berkoordinasi langsung dengan intelijen Perancis guna menyelidiki jejak jaringan teroris yang melakukan sejumlah serangan mematikan di Paris beberapa waktu lalu. Polri tak ingin jaringan teroris berkembang biak di Tanah Air.
"Saya harus cek betul dari jaringan-jaringan intelijen, baik yang ada di Indonesia maupun di Paris. Koordinasinya bisa langsung, bisa juga melalui perwakilan kita di sana," kata Badrodin usai menghadiri rapat koordinasi di Kementerian Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan, di Jakarta, Kamis (19/11/2015).
Badrodin mengatakan, Polri akan terus mendalami keterlibatan warga Prancis yang sempat masuk ke Indonesia. Namun, dia tidak ingin terburu-buru menyimpulkan keterlibatan mereka dengan kelompok bersenjata ISIS.
"Kita tentu harus mendalami karena orang Prancis itu ada beberapa yang masuk ke Indonesia, baik ke Bandung maupun ke Batam. Saya tidak bisa buru-buru menyimpulkan apakah mereka terlibat dalam jaringan itu atau tidak," jelas dia.
Untuk mengantisipasi penyebaran paham radikalisme dari kelompok bersenjata ISIS, Kapolri mengatakan jajarannya menjalankan pengamanan secara dua arah. Polisi memonitor WNI yang ditahan di negara lain akibat bermasalah secara administratif perjalanan maupun perbuatan.
Polri juga menjalankan langkah preventif bagi warga asing yang akan masuk ke Tanah Air. Selama ini, lanjut Badrodin, antisipasi masuknya anggota kelompok bersenjata ISIS dilakukan dengan memperketat pemeriksaan di perbatasan, bandara, pelabuhan dan akses masuk ke wilayah NKRI.
"Semua kan ada yang keluar dan ada yang masuk. Kalau yang masuk tentu kita lakukan pemeriksaan, kalau memang ada pelanggaran hukum yang dilakukan ya kita proses," kata dia. (Antara)
medcom.id, Jakarta: Polri berkoordinasi langsung dengan intelijen Perancis guna menyelidiki jejak jaringan teroris yang melakukan sejumlah serangan mematikan di Paris beberapa waktu lalu. Polri tak ingin jaringan teroris berkembang biak di Tanah Air.
"Saya harus cek betul dari jaringan-jaringan intelijen, baik yang ada di Indonesia maupun di Paris. Koordinasinya bisa langsung, bisa juga melalui perwakilan kita di sana," kata Badrodin usai menghadiri rapat koordinasi di Kementerian Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan, di Jakarta, Kamis (19/11/2015).
Badrodin mengatakan, Polri akan terus mendalami keterlibatan warga Prancis yang sempat masuk ke Indonesia. Namun, dia tidak ingin terburu-buru menyimpulkan keterlibatan mereka dengan kelompok bersenjata ISIS.
"Kita tentu harus mendalami karena orang Prancis itu ada beberapa yang masuk ke Indonesia, baik ke Bandung maupun ke Batam. Saya tidak bisa buru-buru menyimpulkan apakah mereka terlibat dalam jaringan itu atau tidak," jelas dia.
Untuk mengantisipasi penyebaran paham radikalisme dari kelompok bersenjata ISIS, Kapolri mengatakan jajarannya menjalankan pengamanan secara dua arah. Polisi memonitor WNI yang ditahan di negara lain akibat bermasalah secara administratif perjalanan maupun perbuatan.
Polri juga menjalankan langkah preventif bagi warga asing yang akan masuk ke Tanah Air. Selama ini, lanjut Badrodin, antisipasi masuknya anggota kelompok bersenjata ISIS dilakukan dengan memperketat pemeriksaan di perbatasan, bandara, pelabuhan dan akses masuk ke wilayah NKRI.
"Semua kan ada yang keluar dan ada yang masuk. Kalau yang masuk tentu kita lakukan pemeriksaan, kalau memang ada pelanggaran hukum yang dilakukan ya kita proses," kata dia. (Antara)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(OGI)