Jakarta: Salah satu netizen di platform X menyinggung soal sistem interlocking dalam kecelakaan yang melibatkan KA Turangga dengan KA Bandung Raya Jumat, 5 Januari 2024 pagi. Menurut netizen tersebut apabila sistem interlock berjalan dengan baik insiden tersebut tidak akan terjadi.
“Kejadian pagi ini di sinyal masuk stasiun cicalengka....KA turangga vs KA baraya...masinis gugur. Usut tuntaslah, masa sistem interlock nya ngak berjalan....terakhir adu kambing gini di ketanggungan brebes & langsung di sistem interlock. Jalur singel track sinyal mekanik, kalo sistem interlocknya berjalan harusnya ngak gini...yg bisa buka interlock cuma ppka 2 sisi & pk tentunya ada sepengetahuan masinis kedua belah pihak & kondektur 2 arah,” tulis akun @Mas****.
Pengertian Sistem Interlocking dalam Dunia Perkeretaapian
Dikutip dari laman Direktorat Jenderal Perkeretaapian, interlocking (pengucilan) bisa diartikan sebagai komputer khusus yang dirancang dengan tujuan mengatur keselamatan perjalanan kereta api dan kereta api yang masuk dan keluar dari stasiun.
Dalam persinyalan kereta api interlocking adalah sistem yang terdiri dari seperangkat peralatan sinyal yang mencegah kereta api dari gerakan yang bertentangan dengan hanya mengizinkan kereta api menerima izin untuk melanjutkan perjalanan, ketika rute telah diatur, dikunci, dan terdeteksi dalam kombinasi yang aman.
Dari dua penjelasan di atas sistem interlocking bisa diartikan sebagai otak dari sistem persinyalan elektrik yang terdiri dari komputer khusus yang didesain untuk keselamatan
perjalanan kereta api saat pemberangkatan dan kedatangan kereta api.
Sistem ini terdiri dari prosesor (PLC), aktuator (motor wesel, lampu sinyal,dll ), akuisisi data dan Human Machine Interface (HMI). HMI yang ada pada sistem interlocking disebut Local Control Panel (LCP).
Sebagai gambaran cara kerja sistem interlocking ini dapat dilihat di stasiun, misalnya di peron 1 sudah terisi oleh kereta, maka kereta yang datang selanjutnya dapat dialihkan ke peron lainnya.
Lalu ketika kereta di peron 1 sudah bergerak meninggalkan peron, maka kereta yang selanjutnya diperbolehkan melintasi peron 1.
Jenis-jenis Interlocking
Sistem Interlocking dalam perkeretaapian ini ada empat jenis, berikut penjelasannya:
1. Mekanik Interlocking
Mekanik Interlocking ini adalah metode penguncilan pertama yang ditemukan. Prinsip kerja
interlock mekanik adalah dengan prinsip pengunci atau dengan locking bed. Locking bed ini
terdiri dari palang baja membentuk. jaringan. Tuas yang mengoperasikan switch,
pemindah rel, sinyal atau peralatan lainnya dihubungkan ke palang yang bergerak dalam satu arah.
2. Electro - Mechanical Interlocking
Electro-Mechanical Interlocking juga menggunakan penguncian mekanik untuk memastikan urutan yang tepat dari tuas, tapi tuas yang digunakan jauh lebih kecil dibanding pada mechanical interlocking, karena mereka tidak secara langsung mengontrol perangkat di lapangan.
3. Relay Interlocking
Sistem interlocking ini full elektrik yang terdiri dari sirkuit kompleks yang tersusun atas relay - relay dalam suatu pengaturan logika relay yang memastikan state atau posisi masing-masing peralatan sinyal.
4. Elektronik Interlocking
Secara prinsip elektronik interlocking ini sama dengan relay interlocking. Namun, hal yang membedakannya adalah pada logic pengolah sinyal listrik berupa software bukan relay asli, yakni menggunakan PLC.
Karena menggunakan software maka elektronik interlocking lebih praktis dan simpel. Sistem ini juga dikenal processor base interlocking dan kini disebut sebagai computer base interlocking (CBI).
Jakarta: Salah satu netizen di platform X menyinggung soal
sistem interlocking dalam kecelakaan yang melibatkan KA Turangga dengan KA Bandung Raya Jumat, 5 Januari 2024 pagi. Menurut netizen tersebut apabila sistem interlock berjalan dengan baik insiden tersebut tidak akan terjadi.
“Kejadian pagi ini di sinyal masuk stasiun cicalengka....KA turangga vs KA baraya...masinis gugur. Usut tuntaslah, masa sistem interlock nya ngak berjalan....terakhir adu kambing gini di ketanggungan brebes & langsung di sistem interlock. Jalur singel track sinyal mekanik, kalo sistem interlocknya berjalan harusnya ngak gini...yg bisa buka interlock cuma ppka 2 sisi & pk tentunya ada sepengetahuan masinis kedua belah pihak & kondektur 2 arah,” tulis akun @Mas****.
Pengertian Sistem Interlocking dalam Dunia Perkeretaapian
Dikutip dari laman Direktorat Jenderal Perkeretaapian,
interlocking (pengucilan) bisa diartikan sebagai komputer khusus yang dirancang dengan tujuan mengatur keselamatan perjalanan kereta api dan kereta api yang masuk dan keluar dari stasiun.
Dalam persinyalan kereta api interlocking adalah sistem yang terdiri dari seperangkat peralatan sinyal yang mencegah kereta api dari gerakan yang bertentangan dengan hanya mengizinkan kereta api menerima izin untuk melanjutkan perjalanan, ketika rute telah diatur, dikunci, dan terdeteksi dalam kombinasi yang aman.
Dari dua penjelasan di atas sistem interlocking bisa diartikan sebagai otak dari sistem persinyalan elektrik yang terdiri dari komputer khusus yang didesain untuk keselamatan
perjalanan kereta api saat pemberangkatan dan kedatangan kereta api.
Sistem ini terdiri dari prosesor (PLC), aktuator (motor wesel, lampu sinyal,dll ), akuisisi data dan Human Machine Interface (HMI). HMI yang ada pada sistem interlocking disebut Local Control Panel (LCP).
Sebagai gambaran cara kerja sistem interlocking ini dapat dilihat di stasiun, misalnya di peron 1 sudah terisi oleh kereta, maka kereta yang datang selanjutnya dapat dialihkan ke peron lainnya.
Lalu ketika kereta di peron 1 sudah bergerak meninggalkan peron, maka kereta yang selanjutnya diperbolehkan melintasi peron 1.
Jenis-jenis Interlocking
Sistem Interlocking dalam perkeretaapian ini ada empat jenis, berikut penjelasannya:
1. Mekanik Interlocking
Mekanik Interlocking ini adalah metode penguncilan pertama yang ditemukan. Prinsip kerja
interlock mekanik adalah dengan prinsip pengunci atau dengan locking bed. Locking bed ini
terdiri dari palang baja membentuk. jaringan. Tuas yang mengoperasikan switch,
pemindah rel, sinyal atau peralatan lainnya dihubungkan ke palang yang bergerak dalam satu arah.
2. Electro - Mechanical Interlocking
Electro-Mechanical Interlocking juga menggunakan penguncian mekanik untuk memastikan urutan yang tepat dari tuas, tapi tuas yang digunakan jauh lebih kecil dibanding pada mechanical interlocking, karena mereka tidak secara langsung mengontrol perangkat di lapangan.
3. Relay Interlocking
Sistem interlocking ini full elektrik yang terdiri dari sirkuit kompleks yang tersusun atas relay - relay dalam suatu pengaturan logika relay yang memastikan state atau posisi masing-masing peralatan sinyal.
4. Elektronik Interlocking
Secara prinsip elektronik interlocking ini sama dengan relay interlocking. Namun, hal yang membedakannya adalah pada logic pengolah sinyal listrik berupa software bukan relay asli, yakni menggunakan PLC.
Karena menggunakan software maka elektronik interlocking lebih praktis dan simpel. Sistem ini juga dikenal processor base interlocking dan kini disebut sebagai computer base interlocking (CBI).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(RUL)