Jakarta: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan adanya potensi hujan intensitas sedang hingga lebat yang disertai kilat dan angin kencang di wilayah Jakarta selama sepekan.
“Berdasarkan rilis informasi dari BMKG, hasil analisis terkini mengidentifikasi adanya potensi peningkatan curah hujan intensitas SEDANG-LEBAT yang disertai kilat/petir dan angin kencang pada tanggal 29 April-06 Mei 2024 di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya,” tulis Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta melalui Instagramnya, Senin, 29 April 2024.
Sebagian wilayah Indonesia saat ini telah memasuki masa peralihan musim, sehingga kondisi atmosfer Jakarta diprediksi dalam kondisi labil. Hal tersebut menjadi pendukung proses pembentukan awan konvektif seperti awan Cumulonimbus (CB) saat siang dan sore hari.
“Potensi terbesar terdapat pada wilayah Jakarta Barat, Jakarta Selatan, dan Jakarta Timur,” lanjut BPBD Jakarta.
Untuk itu, BPBD Jakarta mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap dampak dari cuaca ekstrem tersebut. Masyarakat juga diminta selalu siap siaga dalam mengantisipasi bencana yang dapat terjadi karena cuaca ekstrem, misalnya banjir.
“Informasi banjir terkini dapat dipantau melalui situs https://pantaubanjir.jakarta.go.id/peta-banjir-berbasiskan-rt. Bila menemukan keadaan darurat yang membutuhkan pertolongan, segera hubungi Call Center Jakarta Siaga 112,” tutupnya.
Jakarta:
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan adanya potensi
hujan intensitas sedang hingga lebat yang disertai kilat dan angin kencang di wilayah Jakarta selama sepekan.
“Berdasarkan rilis informasi dari BMKG, hasil analisis terkini mengidentifikasi adanya potensi peningkatan curah hujan intensitas SEDANG-LEBAT yang disertai kilat/petir dan angin kencang pada tanggal 29 April-06 Mei 2024 di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya,” tulis
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta melalui Instagramnya, Senin, 29 April 2024.
Sebagian wilayah Indonesia saat ini telah memasuki masa peralihan musim, sehingga kondisi atmosfer Jakarta diprediksi dalam kondisi labil. Hal tersebut menjadi pendukung proses pembentukan awan konvektif seperti awan Cumulonimbus (CB) saat siang dan sore hari.
“Potensi terbesar terdapat pada wilayah Jakarta Barat, Jakarta Selatan, dan Jakarta Timur,” lanjut BPBD Jakarta.
Untuk itu, BPBD Jakarta mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap dampak dari cuaca ekstrem tersebut. Masyarakat juga diminta selalu siap siaga dalam mengantisipasi bencana yang dapat terjadi karena cuaca ekstrem, misalnya banjir.
“Informasi banjir terkini dapat dipantau melalui situs https://pantaubanjir.jakarta.go.id/peta-banjir-berbasiskan-rt. Bila menemukan keadaan darurat yang membutuhkan pertolongan, segera hubungi Call Center Jakarta Siaga 112,” tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)