Ketua Umum IBA, Shan Shan. Dok. Instagram IBA
Ketua Umum IBA, Shan Shan. Dok. Instagram IBA

Indonesia Bakal Didorong Jadi Tuan Rumah Konferensi Perdamaian Internasional 2026

Achmad Zulfikar Fazli • 06 Maret 2024 22:25
Jakarta: Internasional Business Association (IBA) dan Yayasan Pendidikan Buddha Dharma Kepri (YPBDK) akan mendorong Indonesia menjadi tuan rumah konferensi perdamaian internasional 2026. Mereka akan menghadiri konferensi perdamaian internasional di kantor pusat United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) di Paris, Prancis, pada 21-23 Oktober 2024. 
 
Ketua Umum IBA, Shan Shan, mengatakan pihaknya akan membahas kesiapan Indonesia menjadi tuan rumah konferensi perdamaian internasional pada 2026, dan keikutsertaan dalam Konferensi Perdamaian Internasional secara detail dalam kunjungan Presiden WFB di Batam, Kepulauan Riau, pada 12 Maret 2024.
 
"Batam dipertimbangkan sebagai lokasi konferensi pada 2026 karena strategis dan dekat dengan Singapura. Keputusan akhir akan diumumkan setelah pertemuan tersebut," ujar Shan Shan melalui keterangan tertulis, Rabu, 6 Maret 2024.
 
Baca Juga: Dossier Reog Ponorogo Sebagai Warisan Budaya Tak Benda Diajukan ke UNESCO

Shan Shan mengatakan pihaknya akan memanfaatkan kesempatan tersebut untuk mengenalkan rencana pembangunan pusat konvensi dan pameran 38 provinsi di Galang Batang, 30 kilometer dari Pulau Bintan. Sebelas kabupaten dan kota telah menandatangani perjanjian kerja sama, dan lebih dari 50 kabupaten dan kota telah menyatakan kesediaan untuk bergabung dalam proyek tersebut.

Menurut dia, biaya pembangunan pusat konvensi dan pameran 38 provinsi akan didukung oleh promosi taman kehidupan ramah lingkungan senilai SGD3 miliar. Pusat konvensi dan pameran ini akan memiliki luas sekitar 8 hektare, dengan setiap dua provinsi bersama-sama membangun ruang pameran seluas 0,5 hektare.
 
Shan Shan yakin seluruh provinsi di Indonesia, dapat menampilkan sumber daya, prestasi politik, kebudayaan atau karakteristik lokal masing-masing provinsi, serta kabupaten dan kota di area pameran ini. Area tersebut akan membawa Indonesia menuju konsep dan pengelolaan ESG yang berkelanjutan, serta memperkenalkan investasi asing dan sumber pendanaan di seluruh pasar Indonesia.
 
“Dengan konferensi tahunan WFB yang mengundang anggota dari 40 negara, pembangunan pusat pameran 38 provinsi di Bintan dapat diperkenalkan sebagai pusat pertukaran bisnis, budaya, dan pendidikan bagi Indonesia dan negara-negara lainnya di masa depan," jelas Shan Shan
 
Selain itu, pihaknya berencana merekrut profesional senior dari kantor akuntan Deloitte China, untuk memberikan layanan konsultasi bagi perusahaan multinasional yang beroperasi di Indonesia, serta membantu strategi investasi, pembiayaan, talenta, dan digitalisasi. 
 
"Kami akan terus memperkenalkan para ahli industri internasional, pemerintah, dan akademisi, melalui platform yang ada. Kami berharap, kehadiran pusat konvensi dan pameran 38 provinsi di Bintan, akan membuat para investor, akademisi, serta sahabat dari seluruh belahan dunia, dapat melihat Indonesia dari tempat tersebut," ujar dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan