Jakarta: Sebanyak 79 orang dilaporkan meninggal akibat banjir bandang yang menerjang Sentani di Kabupaten Jayapura. Korban diprediksi masih terus bertambah.
"Sebanyak 79 jiwa meninggal dunia dan 43 jiwa belum ditemukan. Ke-72 jiwa korban meninggal teridentifikasi di Kabupaten Jayapura, sisanya berada di Kota Jayapura," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho di Gedung BNPB, Rawamangun, Jakarta Timur, Senin, 18 Maret 2019.
Adapun 43 orang yang hilang, masing-masing 34 orang dari Kampung Milimik Sentani, enam orang dari Kompleks Perumahan Inauli Advent dan tiga orang dari Doyo Baru. Pencarian masih dilakukan.
(Baca juga: Banjir Bandang Papua Akibat Hilangnya Pohon di Gunung Cyclop)
Sebanyak 4.728 orang mengungsi di enam titik pos penampungan. Kelima pos penampungan yang lain berlokasi di Posko Induk Gunung Merah menampung 1.273 orang, BTN Bintang Timur 600 orang, Sekolah HIS Sentani 400 orang, SIL Sentani 300 orang, dan Doyo Baru 203 orang.
"Jumlah penyintas terbesar, yaitu 1.450 jiwa, terdapat di BTN Gajah Mada," ujar Sutopo.
Tim SAR gabungan masih terus melakukan evakuasi dan belum semua daerah terdampak dijangkau karena tertutup pohon, batu, lumpur dan material banjir bandang. Evakuasi diintensifkan untuk mencari korban.
BNPB telah menetapkan masa tanggap darurat selama 14 hari terhitung sejak hari ini, 17 Maret 2019. Itu, kata Sutopo, bisa bertambah tergantung dari situasi.
Jakarta: Sebanyak 79 orang dilaporkan meninggal akibat banjir bandang yang menerjang Sentani di Kabupaten Jayapura. Korban diprediksi masih terus bertambah.
"Sebanyak 79 jiwa meninggal dunia dan 43 jiwa belum ditemukan. Ke-72 jiwa korban meninggal teridentifikasi di Kabupaten Jayapura, sisanya berada di Kota Jayapura," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho di Gedung BNPB, Rawamangun, Jakarta Timur, Senin, 18 Maret 2019.
Adapun 43 orang yang hilang, masing-masing 34 orang dari Kampung Milimik Sentani, enam orang dari Kompleks Perumahan Inauli Advent dan tiga orang dari Doyo Baru. Pencarian masih dilakukan.
(Baca juga:
Banjir Bandang Papua Akibat Hilangnya Pohon di Gunung Cyclop)
Sebanyak 4.728 orang mengungsi di enam titik pos penampungan. Kelima pos penampungan yang lain berlokasi di Posko Induk Gunung Merah menampung 1.273 orang, BTN Bintang Timur 600 orang, Sekolah HIS Sentani 400 orang, SIL Sentani 300 orang, dan Doyo Baru 203 orang.
"Jumlah penyintas terbesar, yaitu 1.450 jiwa, terdapat di BTN Gajah Mada," ujar Sutopo.
Tim SAR gabungan masih terus melakukan evakuasi dan belum semua daerah terdampak dijangkau karena tertutup pohon, batu, lumpur dan material banjir bandang. Evakuasi diintensifkan untuk mencari korban.
BNPB telah menetapkan masa tanggap darurat selama 14 hari terhitung sejak hari ini, 17 Maret 2019. Itu, kata Sutopo, bisa bertambah tergantung dari situasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)