Awan panas Gunung Semeru. Foto: AFP PHOTO/Agus Harianto
Awan panas Gunung Semeru. Foto: AFP PHOTO/Agus Harianto

Gunung Semeru Alami 32 Gempa Guguran, Warga Diminta Menjauh 20 Km dari Besuk Kobokan

Annisa ayu artanti • 20 November 2025 12:39
Jakarta: Gunung Semeru kembali menunjukkan peningkatan aktivitas. Dalam enam jam pengamatan pada Kamis, 20 November 2025 yakni pada pukul 00.00–06.00 WIB, gunung api tertinggi di Jawa ini mencatat 32 gempa guguran, menandakan aktivitas vulkanik yang masih tinggi.
 
"Aktivitas Gunung Semeru untuk pengamatan kegempaan tercatat 32 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-16 mm dan lama gempa 69-108 detik," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Yadi Yuliandi dalam laporan tertulis yang diterima di Lumajang dikutip dari Antara, Kamis, 20 November 2025.

Tak hanya guguran, semeru juga alami 25 erupsi

Selain gempa guguran, Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang juga mencatat 25 gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 10-22 mm dan durasi 71-141 detik.
 
Yadi menambahkan bahwa aktivitas lain yang terdeteksi meliputi satu gempa embusan (amplitudo 3 mm, 67 detik), satu gempa tektonik jauh (amplitudo 30 mm, S-P 21 detik, durasi 77 detik).
 
Baca juga: Detik-detik Gunung Semeru Erupsi

Dalam pengamatan visual, kondisi gunung terlihat jelas hingga tertutup kabut dengan cuaca cenderung mendung dan angin lemah ke arah utara, tenggara, serta selatan.

Status Level IV (Awas) masih berlaku

Gunung Semeru telah berada pada status Awas atau Level IV sejak Rabu, 19 November 2025 pukul 17.00 WIB. Peningkatan aktivitas ini membuat Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengeluarkan sejumlah rekomendasi penting bagi masyarakat.

Masyarakat tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 20 km dari puncak (pusat erupsi). 
 
"Di luar jarak tersebut, masyarakat juga tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar," katanya. 
 
PVMBG juga mengimbau agar masyarakat tidak beraktivitas dalam radius 8 km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
 
Masyarakat juga perlu mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ANN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan