Ilustrasi telur. Foto: Medcom.id/Hendrik Simorangkir
Ilustrasi telur. Foto: Medcom.id/Hendrik Simorangkir

Solusi Satgas Pangan Polri Atasi Kenaikan Harga Telur hingga Rp40 Ribu/Kg

Siti Yona Hukmana • 22 Mei 2023 16:05

Jakarta: Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polri berupaya menormalkan kembali harga telur ayam ras. Harga telur ayam melonjak drastis hingga Rp40 ribu per kg.
 
"Satgas Pangan Polri berupaya untuk mencari solusi permasalahan ini antara lain koordinasi dengan Dirjen Daglu (Perdagangan Luar Negeri) dan instansi terkait untuk mempercepat realisasi importasi bahan baku pakan ternak, karena terbatasnya stok dalam negeri," kata Kepala Satgas (Kasatgas) Pangan Polri Brigjen Whisnu Hermawan saat dikonfirmasi, Senin, 22 Mei 2023.
 
Whisnu mengatakan Satgas Pangan Polri juga akan turun langsung ke para distributor dan sentra pasar untuk mengecek stabilitas harga. Dalam rangka menjaga kestabilan bahan pakan ternak.

"Terutama jagung dan bahan pakan yang berasal dari impor," ujar jenderal bintang satu itu.
 
Kemudian, Satgas Pangan Polri akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah (pemda) dan instansi terkait guna memastikan kelancaran distribusi transportasi/sarana angkut terhadap bahan pakan ternak ke peternak (farm) dan peternak ayam petelur ke konsumen.
 
Lalu, memangkas rantai distribusi yang bertujuan mengurangi margin harga. Sehingga, kata Whisnu, harga di tingkat konsumen stabil sesuai dengan harga acuan yang ditetapkan oleh pemerintah.
 
Di samping itu, Whisnu menyebut Satgas Pangan Polri di pusat maupun daerah telah mewajibkan seluruh Satgas Pangan Daerah melakukan pengecekan ke pabrik/produsen pakan ternak. Khususnya, ternak ayam untuk mengidentifikasi kendala dan ketersediaan bahan baku pakan serta menyelesaikan permasalahan.
 

Baca juga: Harga Telur Melonjak hingga Rp40 Ribu/Kg, Ini Penjelasan Satgas Pangan Polri


Satgas Pangan Pusat dan Satgas Pangan Daerah telah berkomunikasi dengan para peternak ayam petelur di daerah-daerah untuk mengetahui ketersediaan dan harga pakan ternak di tingkat peternak. Serta penyebab lain yang mempengaruhi produksi telur ayam ras.
 
"Satgas Pangan Pusat dan Satgas Pangan Daerah telah berkoordinasi dengan pelaku usaha jasa angkutan, untuk memastikan jalur distribusi dan biaya-biaya operasional lain yang sekiranya dapat membantu menurunkan harga telur di tingkat konsumen," ungkap Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dirtipideksus) Bareskrim Polri itu.
 
Satgas Pangan Pusat disebut juga telah berkordinasi dengan kementerian/ lembaga terkait untuk menindaklanjuti proses percepatan importasi terhadap jagung sebagai bahan baku pakan ternak. Kemudian, berkoordinasi juga dengan dinas peternakan dan pertanian.
 
"Untuk melakukan pendataan terkait stok/ketersediaan jagung di sentral produksi jagung yang peruntukannya untuk pakan ternak," tutur Whisnu.
 
Sebelumnya, Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia menyayangkan harga telur di pasaran terus merangkak naik. Di Jabodetabek, harga telur berada dikisaran Rp31 ribu hingga Rp34 ribu per kg. Sementara, di luar Jawa atau wilayah Indonesia bagian timur harga telur berkisar Rp38 ribu per kg, bahkan di beberapa daerah harga telur tembus di level Rp40 ribu per kg.
 
Harga telur ayam ras melonjak drastis hingga Rp40 ribu per kg diduga karena adanya kelangkaan bahan baku pakan ternak tersebut. Kelangkaan terjadi karana harga pakan ternak naik mencapai Rp8.500 sampai Rp8.700 per kg.

Faktor lain kenaikan harga telur ayam karena mahalnya biaya transportasi/angkutan. Lalu, tingginya permintaan kebutuhan masyarakat. 
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id


 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan