medcom.id, Jakarta: Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan membeberkan AirAsia rute Surabaya-Singapura menyalahi aturan izin terbang. Praktik ini sudah berlangsung sejak izin terbang berlaku 24 Oktober 2014.
"Kita akan selidiki dan audit kenapa bisa sampai tiga bulan. Instruksi Pak Menteri jelas, kalau ada pihak Kemehub yang salah berdasar hasil investigasi akan ditindak, seperti halnya teman-teman dari AirNav dan Angkasa Pura I serta II," kata Plt Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Djoko Murdjatmodjo di Kantor Kemenhub, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (5/1/2015).
Dia mengatakan sejumlah personel otoritas Bandara Juanda dan PT Angkasa Pura I dan II dinonaktifkan dari tugas terkait insiden AirAsia QZ 8501, Minggu (28/12/2014) lalu. Hingga saat ini pihak Ditjen Perhubungan Udara belum mau merilis berapa orang yang nonaktifkan.
"Kita tunggu dulu laporan audit siapa dan jabatannya apa. Prosesnya sedang berjalan kita jangan terburu-buru," jelas Djoko.
medcom.id, Jakarta: Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan membeberkan AirAsia rute Surabaya-Singapura menyalahi aturan izin terbang. Praktik ini sudah berlangsung sejak izin terbang berlaku 24 Oktober 2014.
"Kita akan selidiki dan audit kenapa bisa sampai tiga bulan. Instruksi Pak Menteri jelas, kalau ada pihak Kemehub yang salah berdasar hasil investigasi akan ditindak, seperti halnya teman-teman dari AirNav dan Angkasa Pura I serta II," kata Plt Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Djoko Murdjatmodjo di Kantor Kemenhub, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (5/1/2015).
Dia mengatakan sejumlah personel otoritas Bandara Juanda dan PT Angkasa Pura I dan II dinonaktifkan dari tugas terkait insiden AirAsia QZ 8501, Minggu (28/12/2014) lalu. Hingga saat ini pihak Ditjen Perhubungan Udara belum mau merilis berapa orang yang nonaktifkan.
"Kita tunggu dulu laporan audit siapa dan jabatannya apa. Prosesnya sedang berjalan kita jangan terburu-buru," jelas Djoko.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)