medcom.id, Surabaya: Tim DVI kesulitan dalam pengungkap identitas salah satu jenazah korban kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501 yang menggunakan gigi palsu. Demi bisa mengungkap identitas jenazah bergigi palsu tersebut, tim DVI mengerahkan tenaga untuk mencari data ke ahli gigi
"Ante mortem temukan temuan spesifik untuk dasar identifikasi seperti jenazah ada yang pakai gigi palsu," kata Kepala DVI Polda Jatim Kombes Pol Budiyono di kantornya, Jalan Ahmad Yani, Surabaya, Jatim, Senin (19/1/2015).
Budiyono bercerita, dengan adanya temuan gigi palsu, tim pun menyelisik siapa saja penumpang dan kru pesawat nahas tersebut yang bergigi palsu. Hasilnya, dari 162 orang yang ada di pesawat itu, ada beberapa korban yang ternyata menggunakan gigi palsu.
Selain itu, kata Budiyono, keluarga korban pun juga tak memiliki banyak informasi terkait gigi palsu yang dipakai korban. Tim DVI pun harus bekerja ekstra untuk mencari dan berkeliling ke tempat yang pernah merawat gigi korban.
"Keluarga tahunya korban pakai gigi di tukang gigi. Kita cari tapi tukang giginya tak ketemu. Di puskesmas juga belum ada hasil," beber dia.
Menurut dia, tim terus bekerja keras mengusut jenazah bergigi palsu. Budiyono menegaskan, pekerjaan ini tak dilakukan timnya dengan asal-asalan tapi dengan analisa yang kuat dan bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan hukum.
Alhasil sejak Minggu, 18 Januari kemarin, belum ada identitas jenazah yang dirilis karena data ante mortem dan post mortem belum ada kecocokan. Masih ada delapan jenazah yang perlu mereka ungkap dengan tambahan dua jenazah baru. Sementara, 45 jenazah sudah berhasil teridentifikasi.
medcom.id, Surabaya: Tim DVI kesulitan dalam pengungkap identitas salah satu jenazah korban kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501 yang menggunakan gigi palsu. Demi bisa mengungkap identitas jenazah bergigi palsu tersebut, tim DVI mengerahkan tenaga untuk mencari data ke ahli gigi
"Ante mortem temukan temuan spesifik untuk dasar identifikasi seperti jenazah ada yang pakai gigi palsu," kata Kepala DVI Polda Jatim Kombes Pol Budiyono di kantornya, Jalan Ahmad Yani, Surabaya, Jatim, Senin (19/1/2015).
Budiyono bercerita, dengan adanya temuan gigi palsu, tim pun menyelisik siapa saja penumpang dan kru pesawat nahas tersebut yang bergigi palsu. Hasilnya, dari 162 orang yang ada di pesawat itu, ada beberapa korban yang ternyata menggunakan gigi palsu.
Selain itu, kata Budiyono, keluarga korban pun juga tak memiliki banyak informasi terkait gigi palsu yang dipakai korban. Tim DVI pun harus bekerja ekstra untuk mencari dan berkeliling ke tempat yang pernah merawat gigi korban.
"Keluarga tahunya korban pakai gigi di tukang gigi. Kita cari tapi tukang giginya tak ketemu. Di puskesmas juga belum ada hasil," beber dia.
Menurut dia, tim terus bekerja keras mengusut jenazah bergigi palsu. Budiyono menegaskan, pekerjaan ini tak dilakukan timnya dengan asal-asalan tapi dengan analisa yang kuat dan bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan hukum.
Alhasil sejak Minggu, 18 Januari kemarin, belum ada identitas jenazah yang dirilis karena data ante mortem dan post mortem belum ada kecocokan. Masih ada delapan jenazah yang perlu mereka ungkap dengan tambahan dua jenazah baru. Sementara, 45 jenazah sudah berhasil teridentifikasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LOV)