Jakarta: Untuk memperingati Hari Pos sedunia 2024 atau 150 tahun berdirinya Universal Postal Union (UPU) atau Perhimpunan Pos Sedunia, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama PT Pos Indonesia meluncurkan prangko seri khusus pada Senin, 14 Oktober 2024.
Acara yang berlangsung di Kantor Kemenkominfo tersebut ditandai dengan penandatanganan Sampul Hari Pertama oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi, Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria, serta Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero) Faizal Rochmad Djoemadi.
Dalam sambutannya, Menteri Budi Arie Setiadi menyampaikan bahwa peluncuran prangko ini merupakan wujud penghormatan kepada UPU atas peranannya dalam memperkuat konektivitas global, serta menjaga kualitas layanan pos dengan tarif terjangkau di seluruh dunia. Ia juga menyoroti peran penting UPU dalam mendorong inovasi di sektor pos, terutama di era transformasi digital saat ini.
"Peluncuran prangko ini merupakan penghormatan atas dedikasi UPU dalam menciptakan keterhubungan dunia. Kami berharap melalui prangko ini, Pos Indonesia semakin mengokohkan perannya dalam tatanan dunia yang semakin terkoneksi," ujar Budi Arie.
Selain itu, ia menambahkan bahwa perangko tidak hanya berfungsi sebagai alat pembayaran untuk pengiriman surat, tetapi juga sebagai simbol sejarah, budaya, dan seni. Oleh karena itu, inovasi dalam dunia filateli harus terus dilakukan agar prangko tetap relevan di era digital yang serba cepat ini.
"Eksistensi prangko harus tetap hidup melalui inovasi. Kita berharap ini bisa melahirkan filatelis muda di Indonesia," ucapnya.
Menteri Budi Arie Setiadi mengungkapkan Indonesia selalu berperan aktif memperkuat kerja sama internasional guna meningkatkan konektivitas dan kualitas layanan pos. Oleh karena itu Menkominfo mengapresiasi dukungan PT Pos Indonesia, Perum Peruri, dan mitra lain dalam penerbitan Prangko Seri 150 Tahun UPU.
“Saya juga memberikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah mendukung acara ini. Semoga acara ini dapat mendorong inovasi di bidang pos, terutama dalam menghadapi tantangan era digital sekaligus makin meningkatkan peran pos dan dan menumbuhkan bibit filateli baru di Indonesia,” katanya.
Perhimpunan Pos Sedunia, yang didirikan pada 9 Oktober 1874 di Swiss, telah menjadi fondasi sistem pos internasional, memastikan bahwa surat dan barang dapat dikirim ke seluruh penjuru dunia dengan standar yang sama. Dengan peluncuran perangko ini, Indonesia menegaskan perannya sebagai anggota penting dalam organisasi tersebut.
Gebrakan Pos Indonesia di Era Digital: Inovasi yang Mengangkat Peran Layanan Pos
PT Pos Indonesia (Persero) yang dikenal dengan brand PosIND, terus melakukan berbagai inovasi untuk tetap relevan di tengah persaingan bisnis modern.
Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero) Faizal Rochmad Djoemadi dalam kesempatan yang sama menyampaikan bahwa Pos Indonesia bangga menjadi bagian dari peringatan 150 tahun UPU ini. Lebih dari sekadar layanan pengiriman, perusahaan kini memperluas jangkauannya melalui layanan digital.
"Kami di Pos Indonesia selalu berkomitmen untuk berinovasi. Tidak hanya pada produk tradisional seperti prangko, tetapi juga pada layanan digital yang lebih modern. Pos Indonesia harus tetap relevan dan berperan penting dalam mendorong perkembangan ekonomi digital, terutama dengan layanan logistik yang kami sediakan," kata Faizal.
Salah satu gebrakan terbaru PT Pos Indonesia adalah peluncuran aplikasi Pospay, sebuah layanan keuangan digital yang memudahkan masyarakat melakukan pembayaran dan transaksi secara online. Melalui Pospay, PT Pos Indonesia mampu memperluas jangkauan layanannya hingga ke pelosok negeri, termasuk ke wilayah terpencil yang sulit dijangkau layanan perbankan konvensional.
Tidak hanya itu, PT Pos Indonesia juga mencatatkan prestasi dalam bidang logistik dan perdagangan inklusif. Pada tahun 2024, Pos Indonesia meraih Juara I pada UPU Trade Post Award dalam kategori inisiatif publik untuk mendukung perdagangan inklusif melalui layanan pos. Prestasi ini menjadi bukti bahwa inovasi yang dilakukan mampu memberikan dampak nyata bagi masyarakat dan pelaku bisnis, terutama bagi UMKM yang menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia.
"Kami ingin mengukuhkan posisi Pos Indonesia sebagai mitra logistik utama bagi para pelaku usaha, terutama UMKM. Dengan inovasi digital yang kami terapkan, kami berharap dapat terus mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui layanan pos yang cepat, aman, dan terpercaya," kata Faizal Rochmad Djoemadi.
Selain prestasi tersebut, PT Pos Indonesia juga meraih penghargaan “Rising Star in Postal Development” atas transformasi signifikan yang dilakukan dalam pengembangan layanan pos. Inovasi ini termasuk pengembangan layanan last-mile delivery yang mendukung pertumbuhan e-commerce dengan bermitra dengan berbagai marketplace besar di Indonesia, untuk mendukung sektor usaha kecil dan menengah (UMKM).
Faizal Rochmad Djoemadi menambahkan kebanggaan PosIND atau Pos Indonesia, dapat menjadi bagian dari peringatan 150 tahun UPU.
“Ini bukan hanya tentang sejarah, tetapi juga tentang bagaimana kami di Pos Indonesia terus beradaptasi dan berinovasi, terutama dengan memanfaatkan teknologi digital. Melalui aplikasi seperti Pospay, kami memastikan bahwa layanan pos tetap relevan dan memberikan manfaat bagi masyarakat luas," tutur Faizal.
Gebrakan lainnya yang dilakukan PT Pos Indonesia termasuk peningkatan kualitas layanan logistik melalui jaringan gudang dan armada yang lebih canggih, serta peningkatan kerja sama dengan pemerintah untuk mendukung layanan publik di daerah terpencil. Dengan demikian, PT Pos Indonesia bukan hanya beradaptasi dengan perubahan teknologi, tetapi juga berperan aktif dalam meningkatkan konektivitas dan inklusivitas di seluruh wilayah Indonesia.
Menghargai Sejarah, Merajut Masa Depan Pos Indonesia
Sebagai bagian dari peringatan 150 tahun UPU, pameran prangko juga digelar di lokasi acara, menampilkan koleksi prangko dari berbagai periode sejarah pos di Indonesia. Salah satu yang menarik perhatian adalah Prangko Prisma 10 Tahun Lompatan Transformasi Digital yang diterbitkan oleh Kantor Filateli Jakarta.
Ini merupakan bukti bahwa meskipun prangko adalah produk tradisional, ia tetap bisa beradaptasi dengan perkembangan zaman dan tetap memiliki daya tarik tersendiri.
Dalam rangkaian acara ini, perwakilan Indonesia juga berhasil mencatatkan prestasi di tingkat internasional. Seorang siswa asal SMP Telkom Bandung, Nayra Novelia Kusuma, berhasil meraih juara kedua dalam kompetisi surat internasional 53rd International Letter Competition for Young People 2024. Prestasi ini menunjukkan bahwa dunia pos dan filateli masih memiliki daya tarik yang kuat bagi generasi muda.
Dengan semangat yang sama, PT Pos Indonesia berkomitmen untuk terus berinovasi dan memperkuat perannya sebagai penyedia layanan pos dan logistik yang handal di Indonesia. Kombinasi antara tradisi dan inovasi inilah yang membuat perusahaan ini mampu bertahan dan beradaptasi dengan cepat pada era digital.
"Kami yakin, dengan dukungan pemerintah dan seluruh masyarakat, Pos Indonesia akan terus berkembang dan menjadi kebanggaan bangsa dalam memperkuat jaringan konektivitas nasional dan global," tutur Faizal.
Pos Indonesia, dalam beberapa tahun terakhir, terus melakukan berbagai terobosan untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Salah satunya adalah transformasi digital melalui aplikasi Pospay, yang memungkinkan masyarakat untuk mengakses layanan pos secara lebih mudah dan efisien. Selain itu, PT Pos Indonesia juga memperluas layanan pengiriman e-commerce, dengan bermitra dengan berbagai marketplace besar di Indonesia, untuk mendukung sektor usaha kecil dan menengah (UMKM).
Gebrakan lain yang dilakukan PT Pos Indonesia termasuk peningkatan kualitas layanan logistik melalui jaringan gudang dan armada yang lebih canggih, serta peningkatan kerja sama dengan pemerintah untuk mendukung layanan publik di daerah terpencil. Dengan demikian, PT Pos Indonesia bukan hanya beradaptasi dengan perubahan teknologi, tetapi juga berperan aktif dalam meningkatkan konektivitas dan inklusivitas di seluruh wilayah Indonesia.
Jakarta: Untuk memperingati Hari Pos sedunia 2024 atau 150 tahun berdirinya Universal Postal Union (UPU) atau Perhimpunan Pos Sedunia, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama PT Pos Indonesia meluncurkan prangko seri khusus pada Senin, 14 Oktober 2024.
Acara yang berlangsung di Kantor Kemenkominfo tersebut ditandai dengan penandatanganan Sampul Hari Pertama oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi, Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria, serta Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero) Faizal Rochmad Djoemadi.
Dalam sambutannya, Menteri Budi Arie Setiadi menyampaikan bahwa peluncuran prangko ini merupakan wujud penghormatan kepada UPU atas peranannya dalam memperkuat konektivitas global, serta menjaga kualitas layanan pos dengan tarif terjangkau di seluruh dunia. Ia juga menyoroti peran penting UPU dalam mendorong inovasi di sektor pos, terutama di era transformasi digital saat ini.
"Peluncuran prangko ini merupakan penghormatan atas dedikasi UPU dalam menciptakan keterhubungan dunia. Kami berharap melalui prangko ini, Pos Indonesia semakin mengokohkan perannya dalam tatanan dunia yang semakin terkoneksi," ujar Budi Arie.
Selain itu, ia menambahkan bahwa perangko tidak hanya berfungsi sebagai alat pembayaran untuk pengiriman surat, tetapi juga sebagai simbol sejarah, budaya, dan seni. Oleh karena itu, inovasi dalam dunia filateli harus terus dilakukan agar prangko tetap relevan di era digital yang serba cepat ini.
.jpeg)
"Eksistensi prangko harus tetap hidup melalui inovasi. Kita berharap ini bisa melahirkan filatelis muda di Indonesia," ucapnya.
Menteri Budi Arie Setiadi mengungkapkan Indonesia selalu berperan aktif memperkuat kerja sama internasional guna meningkatkan konektivitas dan kualitas layanan pos. Oleh karena itu Menkominfo mengapresiasi dukungan PT Pos Indonesia, Perum Peruri, dan mitra lain dalam penerbitan Prangko Seri 150 Tahun UPU.
“Saya juga memberikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah mendukung acara ini. Semoga acara ini dapat mendorong inovasi di bidang pos, terutama dalam menghadapi tantangan era digital sekaligus makin meningkatkan peran pos dan dan menumbuhkan bibit filateli baru di Indonesia,” katanya.
Perhimpunan Pos Sedunia, yang didirikan pada 9 Oktober 1874 di Swiss, telah menjadi fondasi sistem pos internasional, memastikan bahwa surat dan barang dapat dikirim ke seluruh penjuru dunia dengan standar yang sama. Dengan peluncuran perangko ini, Indonesia menegaskan perannya sebagai anggota penting dalam organisasi tersebut.
Gebrakan Pos Indonesia di Era Digital: Inovasi yang Mengangkat Peran Layanan Pos
PT Pos Indonesia (Persero) yang dikenal dengan brand PosIND, terus melakukan berbagai inovasi untuk tetap relevan di tengah persaingan bisnis modern.
Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero) Faizal Rochmad Djoemadi dalam kesempatan yang sama menyampaikan bahwa Pos Indonesia bangga menjadi bagian dari peringatan 150 tahun UPU ini. Lebih dari sekadar layanan pengiriman, perusahaan kini memperluas jangkauannya melalui layanan digital.
"Kami di Pos Indonesia selalu berkomitmen untuk berinovasi. Tidak hanya pada produk tradisional seperti prangko, tetapi juga pada layanan digital yang lebih modern. Pos Indonesia harus tetap relevan dan berperan penting dalam mendorong perkembangan ekonomi digital, terutama dengan layanan logistik yang kami sediakan," kata Faizal.
Salah satu gebrakan terbaru PT Pos Indonesia adalah peluncuran aplikasi Pospay, sebuah layanan keuangan digital yang memudahkan masyarakat melakukan pembayaran dan transaksi secara online. Melalui Pospay, PT Pos Indonesia mampu memperluas jangkauan layanannya hingga ke pelosok negeri, termasuk ke wilayah terpencil yang sulit dijangkau layanan perbankan konvensional.
Tidak hanya itu, PT Pos Indonesia juga mencatatkan prestasi dalam bidang logistik dan perdagangan inklusif. Pada tahun 2024, Pos Indonesia meraih Juara I pada UPU Trade Post Award dalam kategori inisiatif publik untuk mendukung perdagangan inklusif melalui layanan pos. Prestasi ini menjadi bukti bahwa inovasi yang dilakukan mampu memberikan dampak nyata bagi masyarakat dan pelaku bisnis, terutama bagi UMKM yang menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia.
"Kami ingin mengukuhkan posisi Pos Indonesia sebagai mitra logistik utama bagi para pelaku usaha, terutama UMKM. Dengan inovasi digital yang kami terapkan, kami berharap dapat terus mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui layanan pos yang cepat, aman, dan terpercaya," kata Faizal Rochmad Djoemadi.
Selain prestasi tersebut, PT Pos Indonesia juga meraih penghargaan “Rising Star in Postal Development” atas transformasi signifikan yang dilakukan dalam pengembangan layanan pos. Inovasi ini termasuk pengembangan layanan last-mile delivery yang mendukung pertumbuhan e-commerce dengan bermitra dengan berbagai marketplace besar di Indonesia, untuk mendukung sektor usaha kecil dan menengah (UMKM).
Faizal Rochmad Djoemadi menambahkan kebanggaan PosIND atau Pos Indonesia, dapat menjadi bagian dari peringatan 150 tahun UPU.
“Ini bukan hanya tentang sejarah, tetapi juga tentang bagaimana kami di Pos Indonesia terus beradaptasi dan berinovasi, terutama dengan memanfaatkan teknologi digital. Melalui aplikasi seperti Pospay, kami memastikan bahwa layanan pos tetap relevan dan memberikan manfaat bagi masyarakat luas," tutur Faizal.
Gebrakan lainnya yang dilakukan PT Pos Indonesia termasuk peningkatan kualitas layanan logistik melalui jaringan gudang dan armada yang lebih canggih, serta peningkatan kerja sama dengan pemerintah untuk mendukung layanan publik di daerah terpencil. Dengan demikian, PT Pos Indonesia bukan hanya beradaptasi dengan perubahan teknologi, tetapi juga berperan aktif dalam meningkatkan konektivitas dan inklusivitas di seluruh wilayah Indonesia.
Menghargai Sejarah, Merajut Masa Depan Pos Indonesia
Sebagai bagian dari peringatan 150 tahun UPU, pameran prangko juga digelar di lokasi acara, menampilkan koleksi prangko dari berbagai periode sejarah pos di Indonesia. Salah satu yang menarik perhatian adalah Prangko Prisma 10 Tahun Lompatan Transformasi Digital yang diterbitkan oleh Kantor Filateli Jakarta.
Ini merupakan bukti bahwa meskipun prangko adalah produk tradisional, ia tetap bisa beradaptasi dengan perkembangan zaman dan tetap memiliki daya tarik tersendiri.
Dalam rangkaian acara ini, perwakilan Indonesia juga berhasil mencatatkan prestasi di tingkat internasional. Seorang siswa asal SMP Telkom Bandung, Nayra Novelia Kusuma, berhasil meraih juara kedua dalam kompetisi surat internasional 53rd International Letter Competition for Young People 2024. Prestasi ini menunjukkan bahwa dunia pos dan filateli masih memiliki daya tarik yang kuat bagi generasi muda.
Dengan semangat yang sama, PT Pos Indonesia berkomitmen untuk terus berinovasi dan memperkuat perannya sebagai penyedia layanan pos dan logistik yang handal di Indonesia. Kombinasi antara tradisi dan inovasi inilah yang membuat perusahaan ini mampu bertahan dan beradaptasi dengan cepat pada era digital.
"Kami yakin, dengan dukungan pemerintah dan seluruh masyarakat, Pos Indonesia akan terus berkembang dan menjadi kebanggaan bangsa dalam memperkuat jaringan konektivitas nasional dan global," tutur Faizal.
Pos Indonesia, dalam beberapa tahun terakhir, terus melakukan berbagai terobosan untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Salah satunya adalah transformasi digital melalui aplikasi Pospay, yang memungkinkan masyarakat untuk mengakses layanan pos secara lebih mudah dan efisien. Selain itu, PT Pos Indonesia juga memperluas layanan pengiriman
e-commerce, dengan bermitra dengan berbagai
marketplace besar di Indonesia, untuk mendukung sektor usaha kecil dan menengah (UMKM).
Gebrakan lain yang dilakukan PT Pos Indonesia termasuk peningkatan kualitas layanan logistik melalui jaringan gudang dan armada yang lebih canggih, serta peningkatan kerja sama dengan pemerintah untuk mendukung layanan publik di daerah terpencil. Dengan demikian, PT Pos Indonesia bukan hanya beradaptasi dengan perubahan teknologi, tetapi juga berperan aktif dalam meningkatkan konektivitas dan inklusivitas di seluruh wilayah Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ROS)
