Kehadiran internet di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) sangat terasa manfaatnya. Salah satunya, di sektor kesehatan (Foto:MI/Susanto)
Kehadiran internet di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) sangat terasa manfaatnya. Salah satunya, di sektor kesehatan (Foto:MI/Susanto)

Dampak Pembangunan Infrastruktur Jaringan Internet bagi Sektor Kesehatan di Wilayah 3T

Rosa Anggreati • 30 Desember 2021 09:02
Jakarta: Kehadiran internet di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) sangat terasa manfaatnya. Salah satunya, di sektor kesehatan.
 
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) sepanjang 2021 menyediakan akses internet fasilitas dan pelayanan kesehatan (fasyankes) di 68 lokasi baru.
 
Pada 2023, Satelit SATRIA diharapkan mampu menjangkau 150 ribu pelayanan publik dengan 3.700 (fasyankes) di antaranya ditargetkan beroperasi pada 2023.

Manfaat internet bagi pelayanan kesehatan di daerah tertinggal, yaitu:
- Telemedicine: untuk menangani pasien isolasi mandiri covid-19
- BPJS Kesehatan: sistem antrean dan klaim online
- Pedulilindungi: sebagai syarat utama perjalanan
 
BAKTI pun telah melakukan digitalisasi program kesehatan pada masa pandemi covid-19, yakni perbaikan data untuk penerima bantuan sosial (bansos) dan monitoring logistik vaksin elektronik.
 
Capaian BAKTI pada 2020, sebanyak 3.126 puskesmas dan rumah sakit tersedia akses internet gratis oleh BAKTI melalui program KPC-PEN. Total 13.011 fasyankes mendapatkan akses internet.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ROS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan