Jakarta: Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menyiapkan insentif untuk membangun sarana dan prasarana energi alternatif. Dukungan anggaran diharapkan membantu percepatan target karbon netral pada 2060.
"Insentif fiskal dan non-fiskal mampu menciptakan harga keekonomian yang wajar dan memfasilitasi skema pembiayaan infrastruktur EBT (energi baru dan terbarukan)," kata Direktur Jenderal EBT dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Dadan Kusdiana dalam Media Group Network (MGN) Energy Summit 2022, Selasa, 31 Mei 2022.
Dadan memerinci dukungan insentif fiskal berupa skema pembiayaan infrastruktur energi terbarukan. Kemudian menyusun pembiayaan domestik dan pembiayaan internasional.
"Termasuk insentif tax allowance, tax holiday, dan import duty facilitation," papar dia.
Sementara itu, dukungan insentif nonfiskal bakal diberikan kepada pengembang bahan bakar dari biomassa (biofuel). Insentif disalurkan oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).
Baca: Transisi Transportasi Menuju Energi Alternatif Butuh Kesiapan
Dadan juga mengungkapkan lanskap pendanaan EBT di Indonesia melalui lima skema. Pertama, melalui dana perwalian perubahan iklim Indonesia.
"Ini untuk memfasilitasi perolehan dana dari pada donor seperti Bank Dunia," jelas dia.
Skema kedua ialah membuat platform terintegrasi untuk mendukung proyek tujuan pembangunan berkelanjutan (SDG). Terdapat empat pilar SDG yaitu fasilitas pengembangan, fasilitas de-risking, fasilitas pembiayaan, dan dana ekuitas.
"Skema berikutnya, yakni tropical landscapes finance facility (TLFF) untuk memanfaatkan pendanaan publik untuk membuka pendanaan swasta," tutur Dadan.
Dadan menyebut skema keempat ialah investasi anggaran non pemerintah. Caranya, mendorong sektor swasta dalam pengembangan proyek infrastruktur strategis nasional.
"Skema terakhir dengan melakukan kontrak jangka panjang antara pihak swasta dan pemerintah untuk menyediakan aset atau layanan publik berupa project development facility (PDF)," ujar dia.
Jakarta: Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menyiapkan insentif untuk membangun sarana dan prasarana
energi alternatif. Dukungan anggaran diharapkan membantu percepatan target karbon netral pada 2060.
"Insentif fiskal dan non-fiskal mampu menciptakan harga keekonomian yang wajar dan memfasilitasi skema pembiayaan infrastruktur EBT (energi baru dan terbarukan)," kata Direktur Jenderal EBT dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Dadan Kusdiana dalam Media Group Network (MGN)
Energy Summit 2022, Selasa, 31 Mei 2022.
Dadan memerinci dukungan insentif fiskal berupa skema pembiayaan infrastruktur energi terbarukan. Kemudian menyusun pembiayaan domestik dan pembiayaan internasional.
"Termasuk insentif
tax allowance,
tax holiday, dan
import duty facilitation," papar dia.
Sementara itu, dukungan insentif nonfiskal bakal diberikan kepada pengembang bahan bakar dari biomassa (biofuel). Insentif disalurkan oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).
Baca:
Transisi Transportasi Menuju Energi Alternatif Butuh Kesiapan
Dadan juga mengungkapkan lanskap pendanaan EBT di Indonesia melalui lima skema. Pertama, melalui dana perwalian
perubahan iklim Indonesia.
"Ini untuk memfasilitasi perolehan dana dari pada donor seperti Bank Dunia," jelas dia.
Skema kedua ialah membuat platform terintegrasi untuk mendukung proyek tujuan pembangunan berkelanjutan (SDG). Terdapat empat pilar SDG yaitu fasilitas pengembangan, fasilitas de-risking, fasilitas pembiayaan, dan dana ekuitas.
"Skema berikutnya, yakni
tropical landscapes finance facility (TLFF) untuk memanfaatkan pendanaan publik untuk membuka pendanaan swasta," tutur Dadan.
Dadan menyebut skema keempat ialah investasi anggaran non pemerintah. Caranya, mendorong sektor swasta dalam pengembangan proyek infrastruktur strategis nasional.
"Skema terakhir dengan melakukan kontrak jangka panjang antara pihak swasta dan pemerintah untuk menyediakan aset atau layanan publik berupa
project development facility (PDF)," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(AGA)