Jakarta: Bupati Pandeglang, Banten, Irna Narulita mengeklaim pihaknya selalu mengedukasi warganya untuk waspada perihal peningkatan aktivitas Gunung Anak Krakatau. Koordinasi antar pihak terkait pun terus dilakukan.
"Jadi masyarakat kami sudah terbiasa menonton 'batuk' Gunung Anak Krakatau, aktivitas masih normal," ujar Irna saat Metro Pagi Primetime, Rabu, 27 April 2022.
Pihaknya selalu berkoordinasi dengan para camat serta dinas terkait perihal aktivitas Gunung Anak Krakatau. Termasuk berkoodinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) serta Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
"Kami ingatkan (ke masyarakat) melalui para camat dan dinas juga media sosial untuk tidak euforia (karena telah terbiasa dengan aktivitas Gunung Anak Krakatau)," pesan dia.
Irna mengaku warganya selalu melakukan simulasi gempa dan tsunami setiap bulan. Para relawan juga selalu melakukan sosialisasi ke masyarakat.
Baca: Erupsi Gunung Anak Krakatau Berpotensi Tsunami, Warga Pesisir Diminta Waspada
"Relawan semua berjaga. Khususnya di 11 kecamatan pesisir yang sensitif kami sosialisasi lebih intens," ungkap dia.
Dia mengingatkan masyarakat tidak termakan kabar bohong atau hoaks. Warga diminta untuk hanya mendengarkan informasi perihal aktivitas Gunung Anak Krakatau dari pemerintah.
"Kami edukasi masyarakat untuk tetap waspada," kata Irna.
Jakarta: Bupati Pandeglang,
Banten, Irna Narulita mengeklaim pihaknya selalu mengedukasi warganya untuk waspada perihal peningkatan aktivitas
Gunung Anak Krakatau. Koordinasi antar pihak terkait pun terus dilakukan.
"Jadi masyarakat kami sudah terbiasa menonton 'batuk' Gunung Anak Krakatau, aktivitas masih normal," ujar Irna saat
Metro Pagi Primetime, Rabu, 27 April 2022.
Pihaknya selalu berkoordinasi dengan para camat serta dinas terkait perihal aktivitas Gunung Anak Krakatau. Termasuk berkoodinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (
BMKG) serta Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
"Kami ingatkan (ke masyarakat) melalui para camat dan dinas juga media sosial untuk tidak euforia (karena telah terbiasa dengan aktivitas Gunung Anak Krakatau)," pesan dia.
Irna mengaku warganya selalu melakukan simulasi gempa dan tsunami setiap bulan. Para relawan juga selalu melakukan sosialisasi ke masyarakat.
Baca:
Erupsi Gunung Anak Krakatau Berpotensi Tsunami, Warga Pesisir Diminta Waspada
"Relawan semua berjaga. Khususnya di 11 kecamatan pesisir yang sensitif kami sosialisasi lebih intens," ungkap dia.
Dia mengingatkan masyarakat tidak termakan kabar bohong atau hoaks. Warga diminta untuk hanya mendengarkan informasi perihal aktivitas Gunung Anak Krakatau dari pemerintah.
"Kami edukasi masyarakat untuk tetap waspada," kata Irna.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)