Jakarta: Ketua Komisi rekomendasi Muktamar NU Alissa Wahid menjelaskan pekerjaan rumah (PR) atau amanah yang diharapkan bisa diemban KH. Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya usai dilantik menjadi Ketua Umum PBNU periode 2021-2026.
Menurutnya, Gus Yahya mesti merintis model Islam Indonesia menjadi kiblat Islam dunia dan masa depan. Salah satunya, dengan menyelesaikan konflik yang berkaitan dengan Islam internasional.
"NU sudah sempat menginspirasi pembentukan organisasi kebangkitan umat islam di Afganistan. Ini harus dilanjutkan ke konteks yang lain. Misalnya, bagaimana negara dengan imigran muslim banyak di dunia, itu bisa memenuhi hak imigran muslim," ungkap Alissa lewat program Breaking News, Metro TV, Jumat, 24 Desember 2021.
Selain itu, Gus Yahya diminta untuk bisa mengatur aspirasi politik yang sesuai dengan kepentingan umat. sehingga, tidak membebani biaya politik yang tinggi terhadap organisasi.
"Gus Yahya sudah menyampaikan beberapa kali, NU nantinya tetap mengakui aspirasi politik. Tapi, Gus Yahya juga mengingatkan, politiknya tidak boleh yang sifatnya hanya kepentingan sesaat, melainkan kepentingan umat Islam," kata dia.
Alissa mengatakan, yang terpenting adalah bagaimana Gus Yahya dapat merapatkan barisan konsolidasi sumber kekuatan NU yang tersebar di seluruh Indonesia. Hal ini harus menjawab tantangan zaman yang masuk dalam era disrupsi teknologi. (Mentari Puspadini)
Jakarta: Ketua Komisi rekomendasi
Muktamar NU Alissa Wahid menjelaskan pekerjaan rumah (PR) atau amanah yang diharapkan bisa diemban KH. Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya usai dilantik menjadi Ketua Umum
PBNU periode 2021-2026.
Menurutnya, Gus Yahya mesti merintis model Islam Indonesia menjadi kiblat Islam dunia dan masa depan. Salah satunya, dengan menyelesaikan konflik yang berkaitan dengan Islam internasional.
"NU sudah sempat menginspirasi pembentukan organisasi kebangkitan umat islam di Afganistan. Ini harus dilanjutkan ke konteks yang lain. Misalnya, bagaimana negara dengan imigran muslim banyak di dunia, itu bisa memenuhi hak imigran muslim," ungkap Alissa lewat program Breaking News,
Metro TV, Jumat, 24 Desember 2021.
Selain itu, Gus Yahya diminta untuk bisa mengatur aspirasi politik yang sesuai dengan kepentingan umat. sehingga, tidak membebani biaya politik yang tinggi terhadap organisasi.
"Gus Yahya sudah menyampaikan beberapa kali,
NU nantinya tetap mengakui aspirasi politik. Tapi, Gus Yahya juga mengingatkan, politiknya tidak boleh yang sifatnya hanya kepentingan sesaat, melainkan kepentingan umat Islam," kata dia.
Alissa mengatakan, yang terpenting adalah bagaimana Gus Yahya dapat merapatkan barisan konsolidasi sumber kekuatan NU yang tersebar di seluruh Indonesia. Hal ini harus menjawab tantangan zaman yang masuk dalam era disrupsi teknologi. (
Mentari Puspadini)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)