Jakarta: Penyuntikan vaksin covid-19 bagi guru diyakini mempercepat kembalinya kegiatan belajar mengajar (KBM) secara tatap muka. Guru yang sehat bisa mempersiapkan kondisi sekolah yang kondusif.
"Mereka (guru) bisa kembali ke sekolah walaupun belum dalam tahap mengajar namun untuk mempersiapkan sekolahnya," kata Ketua Umum Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), Ede Surya Darmawan, dalam keterangan tertulis, Kamis, 25 Februari 2021.
Ede menyebut sekolah yang sehat memungkinkan KBM tatap muka dilakukan seperti sedia kala. Dia mengapresiasi keputusan pemerintah yang memprioritaskan guru dalam program vaksinasi tahap II.
Ede mengimbau seluruh guru yang bakal divaksin tetap disiplin protokol kesehatan. Kemudian peka terhadap kondisi tubuh secara umum bila penyakit penyerta atau komorbid.
"Jangan sampai baru diketahui ketika screening saat vaksinasi karena akan mengakibatkan penundaan bahkan pembatalan pemberian vaksin," kata dia.
Baca: Guru Mulai Disuntik Vaksin, Pemerintah Diminta Tetap Hati-hati Buka PTM
Sekitar 600 Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) menerima vaksin dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) pada Rabu, 24 Februari 2021. Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Unifah Rosyidi, menyebut para GTK antusias mengikuti program vaksin yang digelar di SMAN 70 Jakarta ini.
Menurutnya, hal ini sekaligus mempertegas tidak ada tendensi dari kalangan Guru atau Tenaga Kependidikan untuk melakukan penolakan terhadap vaksin. Para guru menganggap vaksinasi covid-19 aman.
"Sepanjang yang saya tahu mereka sangat antusias untuk divaksin. Karena pendidik itu harus jadi contoh yang pertama. Kedua, mereka adalah kaum terdidik ya kan. Jadi mereka percaya betul secara ilmiah itu vaksin adalah cara untuk memutus mata rantai covid-19," kata Unifah di lokasi vaksinasi covid-19 di SMAN 70 Jakarta, Rabu, 24 Februari 2021.
Jakarta: Penyuntikan
vaksin covid-19 bagi guru diyakini mempercepat kembalinya kegiatan belajar mengajar (KBM) secara tatap muka. Guru yang sehat bisa mempersiapkan kondisi sekolah yang kondusif.
"Mereka (guru) bisa kembali ke sekolah walaupun belum dalam tahap mengajar namun untuk mempersiapkan sekolahnya," kata Ketua Umum Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), Ede Surya Darmawan, dalam keterangan tertulis, Kamis, 25 Februari 2021.
Ede menyebut sekolah yang sehat memungkinkan KBM tatap muka dilakukan seperti sedia kala. Dia mengapresiasi keputusan pemerintah yang memprioritaskan guru dalam program vaksinasi tahap II.
Ede mengimbau seluruh guru yang bakal divaksin tetap disiplin
protokol kesehatan. Kemudian peka terhadap kondisi tubuh secara umum bila penyakit penyerta atau komorbid.
"Jangan sampai baru diketahui ketika screening saat vaksinasi karena akan mengakibatkan penundaan bahkan pembatalan pemberian vaksin," kata dia.
Baca:
Guru Mulai Disuntik Vaksin, Pemerintah Diminta Tetap Hati-hati Buka PTM
Sekitar 600 Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) menerima vaksin dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) pada Rabu, 24 Februari 2021. Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Unifah Rosyidi, menyebut para GTK antusias mengikuti program vaksin yang digelar di SMAN 70 Jakarta ini.
Menurutnya, hal ini sekaligus mempertegas tidak ada tendensi dari kalangan Guru atau Tenaga Kependidikan untuk melakukan penolakan terhadap vaksin. Para guru menganggap
vaksinasi covid-19 aman.
"Sepanjang yang saya tahu mereka sangat antusias untuk divaksin. Karena pendidik itu harus jadi contoh yang pertama. Kedua, mereka adalah kaum terdidik ya kan. Jadi mereka percaya betul secara ilmiah itu vaksin adalah cara untuk memutus mata rantai covid-19," kata Unifah di lokasi vaksinasi covid-19 di SMAN 70 Jakarta, Rabu, 24 Februari 2021.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)