Jakarta: Tim search and rescue (SAR) gabungan mengevakuasi 24 kantong jenazah dari area pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ-182 di perairan Kepulauan Seribu. Temuan tersebut dibawa ke Jakarta International Container Terminal (JICT) 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
"Kami tadi bawa ke JICT ini ada 24 kantong jenazah dan satu kantong berisi partikel pesawat," kata Kepala Basarnas Marsekal Madya Bagus Puruhito di Breaking News Metro TV, Jakarta, Selasa, 12 Januari 2021.
Bagus memastikan pihaknya akan terus melakukan evakuasi korban dan material pesawat Sriwijaya Air Sj-182. Selain itu, Tim SAR gabungan akan terus bekerja mencari data percakapan dalam kokpit pesawat atau Cockpit Voice Recorder (CVR) yang masih belum ditemukan.
"Untuk ke depan kami masih mohon bantuan Panglima TNI, Polri dan seluruh stakeholder terkait, mudah-mudahan operasi SAR ini berjalan dengan lancar dan bisa segera kita tuntaskan dengan baik," ujar Bagus.
Baca: Kotak Hitam Sriwijaya Air SJ 182 Ditemukan, Tapi Belum Komplet
Blackbox pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta Utara, ditemukan pada pukul 16.40 WIB. Bagian black box yang didapat merupakan rekaman data penerbangan atau flight data recorder (FDR).
Tim SAR gabungan sempat mengalami kendala saat mencari salah satu black box pesawat nahas tersebut. Sebab, underwater locator beacon (ULB) yang berfungsi memancarkan sinyal lokasi FDR terlepas.
Pesawat Sriwijaya Air dengan call sign SJ-182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pukul 14.40 WIB, Sabtu, 9 Januari 2021. Pesawat berjenis Boeing 737-500 dengan nomor registrasi PK CLC itu lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Banten, pukul 14.36 WIB.
Posisi terakhir pesawat itu berada di 11 mil laut utara Bandara Soetta, tepatnya di sekitar Pulau Laki, Kepulauan Seribu. Pesawat tercatat hendak menambah ketinggian dari 11 ribu ke 13 ribu kaki. Pesawat yang dipastikan jatuh itu mengangkut 62 orang yang terdiri atas 50 penumpang dan 12 kru.
Jakarta: Tim
search and rescue (SAR) gabungan mengevakuasi 24 kantong jenazah dari area pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ-182 di perairan Kepulauan Seribu. Temuan tersebut dibawa ke Jakarta International Container Terminal (JICT) 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
"Kami tadi bawa ke JICT ini ada 24 kantong jenazah dan satu kantong berisi partikel pesawat," kata Kepala Basarnas Marsekal Madya Bagus Puruhito di Breaking News Metro TV, Jakarta, Selasa, 12 Januari 2021.
Bagus memastikan pihaknya akan terus melakukan evakuasi korban dan material pesawat Sriwijaya Air Sj-182. Selain itu, Tim SAR gabungan akan terus bekerja mencari data percakapan dalam kokpit pesawat atau Cockpit Voice Recorder (CVR) yang masih belum ditemukan.
"Untuk ke depan kami masih mohon bantuan Panglima TNI, Polri dan seluruh
stakeholder terkait, mudah-mudahan operasi SAR ini berjalan dengan lancar dan bisa segera kita tuntaskan dengan baik," ujar Bagus.
Baca:
Kotak Hitam Sriwijaya Air SJ 182 Ditemukan, Tapi Belum Komplet
Blackbox pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta Utara, ditemukan pada pukul 16.40 WIB. Bagian black box yang didapat merupakan rekaman data penerbangan atau
flight data recorder (FDR).
Tim SAR gabungan sempat mengalami kendala saat mencari salah satu
black box pesawat nahas tersebut. Sebab, underwater locator beacon (ULB) yang berfungsi memancarkan sinyal lokasi FDR terlepas.
Pesawat Sriwijaya Air dengan
call sign SJ-182 rute Jakarta-Pontianak
hilang kontak pukul 14.40 WIB, Sabtu, 9 Januari 2021. Pesawat berjenis Boeing 737-500 dengan nomor registrasi PK CLC itu lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Banten, pukul 14.36 WIB.
Posisi terakhir pesawat itu berada di 11 mil laut utara Bandara Soetta, tepatnya di sekitar Pulau Laki, Kepulauan Seribu. Pesawat tercatat hendak menambah ketinggian dari 11 ribu ke 13 ribu kaki. Pesawat yang dipastikan jatuh itu mengangkut 62 orang yang terdiri atas 50 penumpang dan 12 kru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)