Jakarta: Berbagai cara bisa dilakukan untuk menyampaikan semangat toleransi kepada masyarakat. Salah satunya, melalui film pendek.
Seperti yang dilakukan oleh pelajar SMAN 3 Singkawang. Dalam mengomunikasikan pesan pentingnya merawat toleransi, mereka membuat sebuah film pendek.
Bertema Bhinneka Tunggal Ika, para pelajar SMAN 3 Singkawang memilih judul Untukmu Agamamu dan Untukkulah Agamaku.
Film tersebut berkisah tentang perbedaaan suku dan agama tak merusak persatuan dan kesatuan bangsa.
Hal ini sangat relevan dengan kehidupan masyarakat Singkawang yang hidup rukun berdampingan. Seperti diketahui, ada tiga etnis besar hidup berdampingan di Singkawang, yakni Tionghoa, Dayak, dan Melayu.
Dengan memanfaatkan teknologi digital, pemuda dapat berperan dalam menyebarkan semangat merawat toleransi. Pesan yang disampaikan dapat diterima lebih banyak orang dengan jangkauan lebih luas dalam waktu singkat.
"Peran pemuda pada era digital ini sangat penting, karena para kreator bisa menumpahkan kreativitasnya melalui internet," kata Pelajar SMAN 3 Singkawang, Elisse Nur Alfira, dalam program Bakti, Metro TV.
Untuk memastikan pesan tersebut dapat tersampaikan secara menyeluruh, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) berkomitmen menyediakan jaringan ke berbagai wilayah Indonesia.
BAKTI berkomitmen memenuhi ketersediaan jaringan internet di seluruh Indonesia. Termasuk di daerah 3T (tertinggal, terdepan, terluar) dan perbatasan.
Jakarta: Berbagai cara bisa dilakukan untuk menyampaikan semangat toleransi kepada masyarakat. Salah satunya, melalui film pendek.
Seperti yang dilakukan oleh pelajar SMAN 3 Singkawang. Dalam mengomunikasikan pesan pentingnya merawat toleransi, mereka membuat sebuah film pendek.
Bertema Bhinneka Tunggal Ika, para pelajar SMAN 3 Singkawang memilih judul Untukmu Agamamu dan Untukkulah Agamaku.
Film tersebut berkisah tentang perbedaaan suku dan agama tak merusak persatuan dan kesatuan bangsa.
Hal ini sangat relevan dengan kehidupan masyarakat Singkawang yang hidup rukun berdampingan. Seperti diketahui, ada tiga etnis besar hidup berdampingan di Singkawang, yakni Tionghoa, Dayak, dan Melayu.
Dengan memanfaatkan teknologi digital, pemuda dapat berperan dalam menyebarkan semangat merawat toleransi. Pesan yang disampaikan dapat diterima lebih banyak orang dengan jangkauan lebih luas dalam waktu singkat.
"Peran pemuda pada era digital ini sangat penting, karena para kreator bisa menumpahkan kreativitasnya melalui internet," kata Pelajar SMAN 3 Singkawang, Elisse Nur Alfira, dalam program Bakti, Metro TV.
Untuk memastikan pesan tersebut dapat tersampaikan secara menyeluruh, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) berkomitmen menyediakan jaringan ke berbagai wilayah Indonesia.
BAKTI berkomitmen memenuhi ketersediaan jaringan internet di seluruh Indonesia. Termasuk di daerah 3T (tertinggal, terdepan, terluar) dan perbatasan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ROS)