medcom.id, Jakarta: Fase pemulangan jemaah haji gelombang satu sudah memasuki hari ke-12, sedang gelombang dua sudah masuk hari ke-6. Meski demikian, jemaah haji Indonesia yang dirawat di klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) masih ada 250 jemaah.
"Data tahun lalu, pada hari yang sama hanya ada 50 pasien, sedangkan tahun ini jumlahnya hampir mendekati satu kloter," kata Penanggung jawab medis KKHI Mekkah, dokter Nirwan dikutip dari Media Indonesia, Senin 18 September 2017.
Nirwan menuturkan, angka ini naik tak terlepas dari bertambahnya kuota jemaah Indonesia tahun ini yang mencapai 52.000. Sebelumnya kuota Indonesia hanya 168.800, sedang tahun ini mencapai 221.000.
Dia menuturkan, 63 persen yang dirawat memiliki riwayat penyakit sehingga membutuhkan perhatian khusus.
"Namun, kami selalu berupaya untuk kesembuhan jemaah sehingga dapat dipulangkan bersama kloternya ke Tanah Air atau gabung dengan kloternya di Madinah. Jika tidak memungkinkan, mereka digabungkan bersama kloter lain atau ditanazulkan (dipulangkan lenih cepat)," kata Nirwan.
Nirwan menjelaskan, tanazul menjadi salah satu cara yang digunakan KKHI jika kondisi pasien lebih baik untuk dipulangkan. Jemaah bisa dipulangkan jika sudah menjalani pengecekan medis.
Data pasien dirawat di KKHI Mekkah sampai 15 September 2017, yakni 53 pasien pria dirawat plus isolasi, 42 pasien perempuan plus isolasi, 27 pasien ICU plus intermediet, 15 pasien IGD, dan 13 pasien psikiatri atau gangguan kejiwaan.
Sementara pasien yang dirawat di rumah sakit milik Arab Saudi sebanyak 148 jemaah. Adapun jumlah jemaah Indonesia yang wafat di Arab Saudi 489 orang.
medcom.id, Jakarta: Fase pemulangan jemaah haji gelombang satu sudah memasuki hari ke-12, sedang gelombang dua sudah masuk hari ke-6. Meski demikian, jemaah haji Indonesia yang dirawat di klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) masih ada 250 jemaah.
"Data tahun lalu, pada hari yang sama hanya ada 50 pasien, sedangkan tahun ini jumlahnya hampir mendekati satu kloter," kata Penanggung jawab medis KKHI Mekkah, dokter Nirwan dikutip dari
Media Indonesia, Senin 18 September 2017.
Nirwan menuturkan, angka ini naik tak terlepas dari bertambahnya kuota jemaah Indonesia tahun ini yang mencapai 52.000. Sebelumnya kuota Indonesia hanya 168.800, sedang tahun ini mencapai 221.000.
Dia menuturkan, 63 persen yang dirawat memiliki riwayat penyakit sehingga membutuhkan perhatian khusus.
"Namun, kami selalu berupaya untuk kesembuhan jemaah sehingga dapat dipulangkan bersama kloternya ke Tanah Air atau gabung dengan kloternya di Madinah. Jika tidak memungkinkan, mereka digabungkan bersama kloter lain atau ditanazulkan (dipulangkan lenih cepat)," kata Nirwan.
Nirwan menjelaskan, tanazul menjadi salah satu cara yang digunakan KKHI jika kondisi pasien lebih baik untuk dipulangkan. Jemaah bisa dipulangkan jika sudah menjalani pengecekan medis.
Data pasien dirawat di KKHI Mekkah sampai 15 September 2017, yakni 53 pasien pria dirawat plus isolasi, 42 pasien perempuan plus isolasi, 27 pasien ICU plus intermediet, 15 pasien IGD, dan 13 pasien psikiatri atau gangguan kejiwaan.
Sementara pasien yang dirawat di rumah sakit milik Arab Saudi sebanyak 148 jemaah. Adapun jumlah jemaah Indonesia yang wafat di Arab Saudi 489 orang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)