Ilustrasi penyebab robohnya mezanin Tower 2 gedung BEI/Kementerian PU
Ilustrasi penyebab robohnya mezanin Tower 2 gedung BEI/Kementerian PU

Penyebab Robohnya Mezanin BEI versi Kementerian PU

16 Januari 2018 16:34
Jakarta: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat memberi simpulan awal musabab robohnya mezanin Tower 2 gedung Bursa Efek Indonesia (BEI). Mezanin disebut tak kuat menahan beban berlebih sebelum akhirnya runtuh.
 
"Dugaan sementara, konsentrasi beban terkumpul di salah satu titik selasar. Ini yang menyebabkan salah satu penggantung (mezanin) lepas dari  kedudukannya dan memicu penggantung lain terputus," demikian hasil laporan kajian teknis pendahuluan Tim kerja dari Direktorat Bina Penataan Direktorat Cipta Karya (BPB-DJCK) yang diterima Medcom.id, Selasa, 16 Januari 2018.
 
Tim juga menyimpulkan tumpuan pada dinding vertikal tak mampu memikul beban dan memicu kegagalan bangunan. Alhasil, mezanin itu runtuh dan membuat 77 orang yang ada di lokasi kejadian mengalami luka.

Mezanin di Tower 2 gedung BEI runtuh pada Senin, 15 Januari, pukul 11.56 WIB. Saat itu, BEI tengah menerima kunjungan rombongan mahasiswa dari Universitas Bina Dharma, Palembang, Sumatera Selatan. Sebelum runtuh, mahasiswa yang sebagian besar perempuan itu berkumpul di satu titik mezanin.
 
Dari dugaan sementara, tim BPB-DJCK menyimpulkan mezanin ambrol akibat sling terputus. Putusnya sling membuat penjepit sling terlepas. Simpulan lain, baut yang memagut dinding tak kencang. Bisa juga karena baut patah.
 
"(Adanya) penurunan kekuatan sling, baut, dan penjepit akibat korosi. Bisa juga karena robeknya pertemuan baja dengan beton kolom dan balok," demikian tim menyimpulkan.
 
Baca: Tower II BEI Masih Ditutup
 
Tim tak bekerja sampai situ. Mereka berencana menindaklanjuti temuan itu dengan pengamatan lebih dekat. "Perlu pengkajian lebih lanjut terhadap dokumen pembangunan gedung dan perlu simulasi rekonstruksi pembebanan untuk menilai kemampuan struktur."
Penyebab Robohnya Mezanin BEI versi Kementerian PU
Kondisi tak lama setelah mezanin BEI roboh. Foto: Istimewa
 
Tim BPB-DJCK datang ke lokasi kejadian pada pukul 15.00 WIB atau tiga jam setelah kecelakaan. Di gedung yang dibangun pada 1997 itu, tim mewawancarai sejumlah orang, mengamati secara visual, dan menganalisis foto serta video CCTV yang beredar di media sosial.
 
Tim mengobservasi gedung yang dikelola Cushman and Wakefield Indonesia itu selama tiga jam.
 
Dari hasil wawancara, tim menemukan fakta bahwa pemeliharaan mezanin hanya meliputi pemeliharaan mekanik dan elektrikal (ME) serta kebersihan. Status surat laik fungsi (SLF) bangunan setinggi 32 lantai itu berlaku hingga 25 Januari 2018.
 
Selama observasi, tim mengaku kesulitan mewawancarai dan mengakses lokasi. Tim juga tak diperbolehkan melihat denah lokasi secara rinci.
 
"Gambar tersebut diambil oleh Bapak Anda (mengaku sebagai anggota Real Estate Indonesia),
sebelum tim BPB-DJCK sempat melihat dan memeriksa secara detail."
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan