medcom.id: Edward Snowden, pembongkar program spionase ilegal NSA, sudah sejak lama menyatakan bahwa dia tak percaya menggunakan ponsel. Meski tak menyebutkan secara jelas faktor ketidakpercayaan tersebut, Snowden meyakinkan, hacker dari kalangan pemerintah dapat menguping dan mengakses semua data di ponsel, sekalipun perangkatnya dalam keadaan mati.
Teka-teki itu kini terjawab. Aplikasi spionase tersebut bernama RCS/Galileo yang dibuat oleh perusahaan Italia, The Hacking Team. Aplikasi tersebut memungkinkan penyerang untuk mengambil alih secara penuh akses data di ponsel korbannya dan bahkan bisa mengaktifkan microphone di Android, iOS, dan BlackBerry. Inilah sebenarnya yang dikhawatirkan Snowden.
Keberadaan RCS/Galileo diungkap oleh peneliti keamanan, Citizen Lab dan Kaspersky. Keduanya melacak server pengendali RCS/Galileo dan menemukan lokasinya di lebih dari 40 negara, mayoritas di Amerika Serikat, Ekuador, dan Kazakhstan. Sebagai gambaran untuk Anda, RCS/Galileo dapat mengakses hal-hal tersebut di ponsel:
Control of Wi-Fi, GPS, GPRS
Recording voice
E-mail, SMS, MMS
Listing files
Cookies
Visited URLs
Cached web pages
Address book
Call history
Notes
Calendar
Clipboard
List of apps
SIM change
Live microphone
Camera shots
Support chats, WhatsApp, Skype, Viber
Log keystrokes from all apps and screens via libinjection
Perlu dicatat, RCS/Galileo hanya bisa membobol iOS yang sudah di-jailbrake, sedangkan Android tak membutuhkan akses root. Untuk menyusup ke Android, penyerang hanya perlu menipu pengguna agar mengunduh aplikasi yang sudah terinfeksi seperti Qatif Today. Bukti bahwa aplikasi TCS/Galileo digunakan oleh NSA dan aparat pemerintah lain memang belum jelas. Namun yang jelas, kita semua patut waspada ketika akan mengunduh aplikasi apa pun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News