“Pemerintah telah mempersiapkan komponen-komponen yang diperlukan dalam usaha deteksi awal penyakit ini,” kata Koordinator Tim Pakar Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) Wiku Adisasmito dalam keterangan tertulis, Rabu, 27 Juli 2022.
Wiku mengatakan pemerintah telah menunjuk dua laboratorium untuk menguji sampel cacar monyet. Yakni, Laboratorium Pusat Studi Satwa Primata (PSSP) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Institut Pertanian Bogor (IPB), serta Laboratorium Penelitian Penyakit Infeksi Prof Sri Oemijati di Jakarta.
Selain itu, pemerintah memasifkan sosialisasi ihwal cacar monyet. Sehingga, masyarakat semakin memahami seluk-beluk penyakit tersebut.
“Khususnya bagaimana penyakit dapat menular, risiko yang dapat meningkatkan penularan, serta cara terhindar dari penyakit ini,” jelas Wiku.
Baca: Tangerang Tingkatkan Pengawasan Cegah Penularan Cacar Monyet |
Wiku menyebut masyarakat juga berperan menjaga kesehatan diri dari cacar monyet. Caranya, menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS).
“Upaya ini diharapkan meningkatkan kesadaran masyarakat dan mencegah masuk serta menyebarnya cacar monyet ke Indonesia,” tutur dia.
Singapura mengonfirmasi tambahan dua kasus baru cacar monyet pada Minggu, 24 Juli 2022. Kasus tersebut, yakni seorang pria berusia 46 tahun asal Estonia dan satu warga lokal berumur 26 tahun.
Dilansir dari The Straits Times, Senin, 25 Juli 2022, tambahan infeksi ini menjadikan total kasus cacar monyet di Singapura mencapai delapan orang. Sebanyak empat kasus lokal dan berasal dari luar negeri
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id