Jakarta: Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara Bambang Susantono mengaku yakin pembangunan ibu kota negara (IKN) tidak akan terganggu dengan ancaman resesi pada tahun depan. Ia meyakini pemerintah memiliki banyak skema pembiayaan untuk pembangunan IKN.
Bambang menegaskan, pemerintah tidak hanya mengandalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk membangun IKN. Apalagi porsi APBN terbilang kecil dibadingkan dengan peran dari swasta maupun masyarakat.
"Ya (optimis) insyaAllah (tidak terganggu resesi) karena kekuatan kita tidak hanya bertumpu pada APBN tapi juga ada swasta, ada dana masyarakat. Kita bisa lakukan blended financing," kata dia dalam Primetime News Metro TV, Minggu, 23 Oktober 2022.
Ia menjelaskan, skema blended financing ini bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan ibu kota baru. Artinya seluruh sumber pendanaan bisa disatukan lalu digunakan seusai kebutuhan pembangunan IKN yang rencananya mulai digunakan pada 2024.
"Kita ramu semua, tidak hanya dari pemerintah atau swasta, tapi juga masyarakat bisa crowdfunding, creative financing, bahkan nanti carbon trading. Jadi ke depan ini opsi-opsi itu cukup banyak," ujar dia.
Menurut Bambang, pembangunan IKN memang tidak bisa hanya mengandalkan investor besar saja, melainkan juga melibatkan investor kelas menengah. Dengan begitu, ia yakin kebutuhan pembiayaan tidak akan menjadi kendala dalam membangun IKN di Kalimantan Timur.
"Kami sdh menerima banyak interest dari investor-investot, terutama domestik. Tapi yang domestik ini juga bekerja sama dengan internasional untuk masuk ke IKN," ungkapnya.
Jakarta: Kepala Otorita
Ibu Kota Nusantara Bambang Susantono mengaku yakin pembangunan ibu kota negara (
IKN) tidak akan terganggu dengan ancaman resesi pada tahun depan. Ia meyakini pemerintah memiliki banyak skema pembiayaan untuk pembangunan IKN.
Bambang menegaskan, pemerintah tidak hanya mengandalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (
APBN) untuk membangun IKN. Apalagi porsi APBN terbilang kecil dibadingkan dengan peran dari swasta maupun masyarakat.
"Ya (optimis)
insyaAllah (tidak terganggu resesi) karena kekuatan kita tidak hanya bertumpu pada APBN tapi juga ada swasta, ada dana masyarakat. Kita bisa lakukan
blended financing," kata dia dalam
Primetime News Metro TV, Minggu, 23 Oktober 2022.
Ia menjelaskan, skema
blended financing ini bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan
ibu kota baru. Artinya seluruh sumber pendanaan bisa disatukan lalu digunakan seusai kebutuhan pembangunan IKN yang rencananya mulai digunakan pada 2024.
"Kita ramu semua, tidak hanya dari pemerintah atau swasta, tapi juga masyarakat bisa
crowdfunding,
creative financing, bahkan nanti
carbon trading. Jadi ke depan ini opsi-opsi itu cukup banyak," ujar dia.
Menurut Bambang, pembangunan IKN memang tidak bisa hanya mengandalkan investor besar saja, melainkan juga melibatkan investor kelas menengah. Dengan begitu, ia yakin kebutuhan pembiayaan tidak akan menjadi kendala dalam membangun IKN di Kalimantan Timur.
"Kami sdh menerima banyak interest dari investor-investot, terutama domestik. Tapi yang domestik ini juga bekerja sama dengan internasional untuk masuk ke IKN," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(END)