Viral! Brigadir J Seterika Seragam Sekolah Anak Ferdy Sambo

Jakarta: Sebuah foto yang menunjukkan Brigadir Nofriansyah Yosua alias Brigadir J menyeterika seragam milik anak Irjen Ferdy Sambo viral. Foto itu diposting saat hari wisuda Brigadir J, Selasa, 23 Agustus 2022.  "Saya mendapatkan kiriman gambar ini, gambar (alm) Brigadir J sedang menyetrika baju-baju seragam anaknya Putri (istri Ferdy Sambo)," tulis postingan akun Instagram herry.tjahjono, Selasa, 23 Agustus 2022.  Waktu itu, lanjut Herry, Putri sempat mengirim pesan ke adik Brigadir J yang mengatakan bahwa sang kakak rajin sekali.  "Bahkan menyeterika pun demikian luwes. Kala itu hubungan mereka masih harmonis," tutur Herry.  Brigadir J sedang menyeterika seragam sekolah anak Ferdy Sambo. Instagram herry.tjahjono Dari postingan tersebut, Herry menyimpulkan bahwa Brigadir J adalah anak muda yang baik, patuh, rajin dan senang membantu.  "Anak muda, tunas muda, petugas polisi yang baik, sangat cakap dan punya masa depan cemerlang," tambah dia.  Tindakan Brigadir J itu banjir pujian. Para netizen mendoakan agar Brigadir J mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan.  "Semoga mendapat tempat yang indah di sisiNya. Amin," ucap aminah.mina.a****.  "Engkau pahlawan nak. Surgalah tempatmu.. Aamiin," doa retnan****.  "Pemuda yang baik, semoga mendapat tempat terbaik disisiNya," harap nandaelizab****.      Tak ada baku tembak dan pelecehan seksual dalam pembunuhan Brigadir J Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membenarkan asumsi publik tidak ada pelecehan dalam kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua alias Brigadir J. Fakta tersebut hasil dari kinerja tim khusus (timsus) bentukan Listyo Sigit.   "Didapatkan fakta dengan memperhatikan alat bukti bahwa kronologis awal yang disampaikan bahwa terjadi pelecehan dan tembak menembak di Rumah Dinas Duren Tiga adalah tidak benar," tegas Listyo Sigit saat Rapat Kapolri bersama Komisi III, Rabu, 24 Agustus 2022.   Kapolri mengungkap adanya upaya skenario tembak-menembak oleh Irjen Ferdy Sambo. Diduga, Ferdy membuat perencanaan sebelum penembakan di tempat kejadian perkara (TKP). "Terdapat upaya merekayasa TKP sehingga seolah terjadi tembak menembak, kemudian peristiwa penembakan diduga dilakukan dengan perencanaan terlebih dahulu oleh Saudara FS di rumah Saguling," ungkapnya.