Nah, bagi yang tidak ingin ketinggalan fenomena alam langka yang baru akan terjadi kurang lebih 2 tahun lagi ini bisa menyaksikannya nanti sore. Puncak Gerhana Bulan Total ini dapat disaksikan mulai pukul 18.00 WIB.
Gerhana Bulan Total kali ini terjadi dengan durasi 1 jam 24 menit 58 detik dan durasi umbral (sebagian + total) selama 3 jam 39 menit 50 detik. Lebar Gerhana Bulan Total kali ini sebesar 1,3589 dengan jarak pusat umbra ke pusat Bulan sebesar 0,2570.
Gerhana ini termasuk ke dalam gerhana ke-20 dari 72 gerhana dalam Seri Saros 136 (1680-2960). Berikut waktu dan wilayah di Indonesia yang dapat teramati untuk setiap kontak gerhana dikutip dari laman lapan.go.id:
Awal Penumbra (P1)
15.02.17 WIB /16.02.17 WITA / 17.02.17 WIT: Tidak teramati di seluruh Indoensia.Awal Sebagian (U1)
16.09.12 WIB / 17.09.12 WITA / 18.09.12 WIT: Papua, Papua Barat, Pulau Seram, Pulau Halmahera, Kepulauan Aru, Kepulauan Kai, dan Kepulauan TanimbarAwal Total (U2)
17.16.39 WIB /18.16.39 WITA / 19.16.39 WIT: Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, Sulawesi, NTT, NTB, Bali, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, dan Kapuas HuluPuncak Gerhana
18.00.22 WIB /19.00.22 WITA / 20.00.22 WIT: Seluruh Indonesia kecuali Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, dan BengkuluAkhir Total (U3)
18.41.37 WIB /19.41.37 WITA / 20.41.37 WIB: Seluruh IndonesiaAkhir Sebagian (U4)
19.49.03 WIB /20.49.03 WITA / 21.49.03 WIT: Seluruh IndonesiaAkhir Penumbra (P4)
20.56.08 WIB /21.56.08 WITA / 22.56.08 WIT: Seluruh IndonesiaCara melihat Gerhana Bulan Total
Gerhana Bulan Total ini dapat disaksikan tanpa perlu bantuan alat optik seperti Gerhana Matahari. Kamu cukup ke luar ruangan yang minim polusi cahaya. Dan untuk mengamati Gerhana Bulan Total, lebih baik Kamu menggunakan teleskop atau kamera DSLR. Bisa juga menggunakan kamera ponsel.Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Baca juga: Bacaan Niat Salat Gerhana Bulan, Lengkap dengan Tata Caranya |
Gerhana Bulan Total adalah fenomena astronomis ketika seluruh permukaan Bulan memasuki bayangan inti (umbra) Bumi. Hal ini disebabkan oleh konfigurasi antara Bulan, Bumi, dan Matahari membentuk garis lurus. Selain itu, Bulan berada di dekat titik simpul orbit Bulan, yakni perpotongan antara ekliptika (bidang edar Bumi mengelilingi Matahari) dengan orbit Bulan.
Gerhana Bulan Total terjadi ketika fase Bulan Purnama. Akan tetapi, tidak semua fase Bulan Purnama dapat mengalami Gerhana Bulan.
Hal ini dikarenakan orbit Bulan yang miring 5,1° terhadap ekliptika dan waktu yang ditempuh Bulan untuk kembali ke simpul yang sama lebih pendek 2,2 hari dibandingkan dengan waktu yang ditempuh Bulan agar berkonfigurasi dengan Bumi dan Matahari dalam satu garis lurus. Sehingga, Bulan tidak selalu berada di bidang ekliptika ketika Purnama.