medcom.id, Kuala Lumpur: Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli dan Menteri Industri Perkebunan dan Komoditas Malaysia Datuk Amar Douglas Uggah Embas menandatangani Piagam Pendirian Dewan Negara-Negara Penghasil Minyak Sawit (The Council of Palm Oil Producing Countries – CPOPC).
Penandatanganan dilakukan kemarin, 21 November 2015 di Kuala Lumpur disaksikan Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Malaysia Dato’ Sri Mohd Najib bin Tun Abdul Razak.
CPOPC didirikan untuk meningkatkan kerja sama industri minyak sawit di antara negara anggotanya. Keanggotaan CPOPC sendiri akan dibuka untuk seluruh negara pembudidaya kelapa sawit lainnya, antara lain Brazil, Colombia, Thailand, Ghana, Liberia, Nigeria, Papua Nugini, Filipina, dan Uganda.
Sementara itu ada beberapa hal yang menjadi fokus berdirinya CPOPC. Seperti, mendorong komunikasi di dalam pengembangan industri minyak sawit di antara para pemangku kepentingan di negara-negara pembudidaya kelapa sawit. Juga, meningkatkan kesejahteraan petani kelapa sawit skala kecil dan membentuk kerangka prinsip-prinsip industri minyak sawit yang berkelanjutan.
Kemudian CPOPC juga dibentuk untuk mendorong kerja sama dan investasi dalam membangun zona industri kelapa sawit, memberi perhatian terhadap hambatan-hambatan perdagangan minyak sawit, dan melaksanakan kegiatan-kegiatan dan fungsi-fungsi lainnya yang dibutuhkan untuk kepentingan industri minyak sawit.
Sekretariat CPOPC akan berada di Jakarta, Indonesia. Sebagai biaya operasional awal, baik Indonesia dan Malaysia akan berkontribusi dan masing-masing sejumlah USD5 juta.
Selain CPOCP, kedua menteri juga mendeklarasikan the Proposed Global Framework of Principles for Sustainable Palm Oil yang diberi nama e+POP. e+POP diharapkan bisa semakin memperkuat citra dan mempromosikan nilai-nilai positif dari minyak sawit.
medcom.id, Kuala Lumpur: Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli dan Menteri Industri Perkebunan dan Komoditas Malaysia Datuk Amar Douglas Uggah Embas menandatangani Piagam Pendirian Dewan Negara-Negara Penghasil Minyak Sawit (
The Council of Palm Oil Producing Countries – CPOPC).
Penandatanganan dilakukan kemarin, 21 November 2015 di Kuala Lumpur disaksikan Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Malaysia Dato’ Sri Mohd Najib bin Tun Abdul Razak.
CPOPC didirikan untuk meningkatkan kerja sama industri minyak sawit di antara negara anggotanya. Keanggotaan CPOPC sendiri akan dibuka untuk seluruh negara pembudidaya kelapa sawit lainnya, antara lain Brazil, Colombia, Thailand, Ghana, Liberia, Nigeria, Papua Nugini, Filipina, dan Uganda.
Sementara itu ada beberapa hal yang menjadi fokus berdirinya CPOPC. Seperti, mendorong komunikasi di dalam pengembangan industri minyak sawit di antara para pemangku kepentingan di negara-negara pembudidaya kelapa sawit. Juga, meningkatkan kesejahteraan petani kelapa sawit skala kecil dan membentuk kerangka prinsip-prinsip industri minyak sawit yang berkelanjutan.
Kemudian CPOPC juga dibentuk untuk mendorong kerja sama dan investasi dalam membangun zona industri kelapa sawit, memberi perhatian terhadap hambatan-hambatan perdagangan minyak sawit, dan melaksanakan kegiatan-kegiatan dan fungsi-fungsi lainnya yang dibutuhkan untuk kepentingan industri minyak sawit.
Sekretariat CPOPC akan berada di Jakarta, Indonesia. Sebagai biaya operasional awal, baik Indonesia dan Malaysia akan berkontribusi dan masing-masing sejumlah USD5 juta.
Selain CPOCP, kedua menteri juga mendeklarasikan
the Proposed Global Framework of Principles for Sustainable Palm Oil yang diberi nama e+POP. e+POP diharapkan bisa semakin memperkuat citra dan mempromosikan nilai-nilai positif dari minyak sawit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(DRI)