medcom.id, Jakarta: Organisasi profesi guru dianggap juga ikut bertanggung jawab dalam pendidikan di Indonesia. Hal ini agar pendidikan maju.
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani mengatakan, organisasi profesi guru harus bertanggung jawab dalam segi kompetensi guru. Berbicara dalam acara peringatan HUT ke-70 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Puan menegaskan hal tersebut kepada ratusan ribu guru yang memadati Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat.
"Organisasi peofesi harus ikut bertanggung jawab, meningkatkan kompetensi, dan memberi perlindungan profesi," kata Puan, Minggu (13/12/2015).
Organisasi profesi guru, lanjut politikus PDIP itu, harus menjalankan perannya secara efektif dan profesional. Jika ada guru yang melanggar kode etik, perlu diberi sanksi tegas.
"Organisasi profesi guru diharapkan bisa menerapkan kode etik. Dewan etik guru harus dijalankan," kata dia.
Ia menambahkan, "Organisasi profesi guru harus berani beri sanksi kepada guru yang langgar kode etik."
Putri dari Megawati Soekarnoputri itu juga mengatakan, pemerintah tidak menghalang-halangi guru dalam berorganisasi. Namun, perlu pemahaman yang utuh agar guru bisa seimbang dalam menjalani profesi dan berorganisasi.
"Serikat guru tidak sama dengan serikat lainnya. Karena itu harus ada pemahaman yang utuh soal guru," paparnya.
Dalam puncak perayaan HUT PGRI ke-70 itu, dipercaya ada sekitar ratusan ribu guru yang memadati SUGBK, baik di dalam dan luar stadion. Mereka datang dari beberapa provinsi, seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Lampung, DKI Jakarta, Papua Barat.
Hadir pula Ketua DPD RI Irman Gusman. Selain itu, Gubernur Banten Rano Karno, dan Gubernur Jawa Timur Soekarwo serta beberapa kepala daerah lainnya juga tampak dalam acara tersebut.
medcom.id, Jakarta: Organisasi profesi guru dianggap juga ikut bertanggung jawab dalam pendidikan di Indonesia. Hal ini agar pendidikan maju.
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani mengatakan, organisasi profesi guru harus bertanggung jawab dalam segi kompetensi guru. Berbicara dalam acara peringatan HUT ke-70 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Puan menegaskan hal tersebut kepada ratusan ribu guru yang memadati Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat.
"Organisasi peofesi harus ikut bertanggung jawab, meningkatkan kompetensi, dan memberi perlindungan profesi," kata Puan, Minggu (13/12/2015).
Organisasi profesi guru, lanjut politikus PDIP itu, harus menjalankan perannya secara efektif dan profesional. Jika ada guru yang melanggar kode etik, perlu diberi sanksi tegas.
"Organisasi profesi guru diharapkan bisa menerapkan kode etik. Dewan etik guru harus dijalankan," kata dia.
Ia menambahkan, "Organisasi profesi guru harus berani beri sanksi kepada guru yang langgar kode etik."
Putri dari Megawati Soekarnoputri itu juga mengatakan, pemerintah tidak menghalang-halangi guru dalam berorganisasi. Namun, perlu pemahaman yang utuh agar guru bisa seimbang dalam menjalani profesi dan berorganisasi.
"Serikat guru tidak sama dengan serikat lainnya. Karena itu harus ada pemahaman yang utuh soal guru," paparnya.
Dalam puncak perayaan HUT PGRI ke-70 itu, dipercaya ada sekitar ratusan ribu guru yang memadati SUGBK, baik di dalam dan luar stadion. Mereka datang dari beberapa provinsi, seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Lampung, DKI Jakarta, Papua Barat.
Hadir pula Ketua DPD RI Irman Gusman. Selain itu, Gubernur Banten Rano Karno, dan Gubernur Jawa Timur Soekarwo serta beberapa kepala daerah lainnya juga tampak dalam acara tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)
