Petugas kepolisian berjaga di depan posko post morterm di RS Polri Kramatjati, Jakarta. (Foto: Metrotvnews.comn/Ilham)
Petugas kepolisian berjaga di depan posko post morterm di RS Polri Kramatjati, Jakarta. (Foto: Metrotvnews.comn/Ilham)

Enam Jenazah Bom Thamrin Masih di RS Polri Kramatjati

Ilham wibowo • 17 Januari 2016 12:03
medcom.id, Jakarta: Satu dari lima orang korban tewas terduga pelaku bom di Jalan MH Thamrin, Jakarta, teridentifikasi merupakan warga sipil. Hingga kini, enam jenazah masih berada di Rumah Sakit Polri, Kramatjati, Jakarta Timur.
 
Informasi yang dihimpun, ke enam jasad teridentifikasi sebagai M Ali, Dian Juni Kurniadi, Ahmad Muhazan dan Afif alias Sunakim yang merupakan terduga pelaku. Sementara jasad atas nama Amer Quali Tahar dan Sugito diketahui merupakan korban tewas warga sipil.
 
Pantauan Metrotvnews.com hingga pukul 11.00 WIB belum ada pihak keluarga atau kerabat yang datang untuk menjemput. Pihak rumah sakit juga belum memberikan konfirmasi kepulangan jasad tersebut.

Sementara itu, satu kantung jenazah berwarna oranye kembali dikeluarkan dari kontainer pendingin menuju ruang forensik. Nampak penjagaan ketat dari aparat kepolisian. Seluruh area posko post mortem juga masih dilingkari garis polisi.
 
Sebelumnya, kepolisian Polda Metro Jaya menyatakan, insial S yang tewas saat terjadi serangan di gerai kopi Starbucks dan pos polisi di Jalan MH Thamrin bukan pelaku. Dengan demikian, terduga pelaku yang tewas saat kejadian menjadi 4 orang.
 
Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Metro Jaya Kombes M Iqbal mengatakan, saat kejadian polisi menduga ada lima terduga pelaku yang tewas. Satu dari lima orang terduga pelaku tewas di dalam gerai Starbucks, dua orang tertembak polisi di area parkir Starbucks dan dua lainnya tewas di pos polisi Jalan MH Thamrin.
 
Iqbal menjelaskan, data yang didapatkan kepolisian juga menunjukan bahwa S bukan terduga pelaku. Dengan demikian, delapan orang yang tewas saat penyerangan di Jalan MH Thamrin merupakan empat orang terduga pelaku dan empat orang korban sipil.
 
"S bisa dikatakan bukan pelaku karena ada data yang kita dalami, ada orang tuanya, ada alamatnya track record selama ini, maka itu kami selalu menyampaikan terduga pelaku. Saat ini sudah pasti yang bersangkutan adalah warga," pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan