medcom.id, Jakarta: Dua orang pekerja tewas di dalam sumur saat tengah memperbaiki pompa air di wilayah Perumahan Elite Cluster Ebony, Pantai Indah Kapuk, Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (27/10/2015) malam. Diduga kuat, keduanya meninggal karena menghirup gas beracun.
Kedua korban diketahui bernama Suryadi, 38, warga Serpong, Tanggerang Selatan Murdiono, 48, warga Kota Bumi Asri, Tangerang. Peristiwa nahas ini bermula ketika Murdiono yang tengah memperbaiki pompa air di dalam sumur terlihat lemas.
Melihat kondisi temannya, Suryadi langsung berusaha menolong dengan turun masuk ke dalam sumur tanpa menggunakan alat bantu pernafasan. Suryadi akhirnya turut menghirup gas beracun yang menyebabkan dia dan Murdiono tewas.
Untuk mengevakuasi para korban yang berada di dalam sumur sedalam 20 meter, petugas pemadam kebakaran serta Tim Amfibi dari Marinir TNI Angkatan Laut diturunkan. Jalannya evakuasi cukup menyulitkan regu penyelamat.
Kondisi sumur cukup sempit. Di dasar sumur juga masih terdapatnya gas beracun yang membuat regu penyelamat harus ekstra hati-hati mengevakuasi korban.
Namun, di tengah jalannya evakuasi, awak media yang tengah meliput mendapatkan perlakuan tak mengenakkan dari petugas keamanan perumahan. Mereka berusaha menghalang-halangi jurnalis yang hendak mengambil gambar.
Bahkan, seorang satpam langsung menampar kamera wartawan dan meminta tidak mengabadikan kejadian yang terjadi di Perumahan Elite tersebut. Beruntung, aksi itu tak berbuntut panjang karena segera dilerai polisi yang ada di lokasi.
medcom.id, Jakarta: Dua orang pekerja tewas di dalam sumur saat tengah memperbaiki pompa air di wilayah Perumahan Elite Cluster Ebony, Pantai Indah Kapuk, Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (27/10/2015) malam. Diduga kuat, keduanya meninggal karena menghirup gas beracun.
Kedua korban diketahui bernama Suryadi, 38, warga Serpong, Tanggerang Selatan Murdiono, 48, warga Kota Bumi Asri, Tangerang. Peristiwa nahas ini bermula ketika Murdiono yang tengah memperbaiki pompa air di dalam sumur terlihat lemas.
Melihat kondisi temannya, Suryadi langsung berusaha menolong dengan turun masuk ke dalam sumur tanpa menggunakan alat bantu pernafasan. Suryadi akhirnya turut menghirup gas beracun yang menyebabkan dia dan Murdiono tewas.
Untuk mengevakuasi para korban yang berada di dalam sumur sedalam 20 meter, petugas pemadam kebakaran serta Tim Amfibi dari Marinir TNI Angkatan Laut diturunkan. Jalannya evakuasi cukup menyulitkan regu penyelamat.
Kondisi sumur cukup sempit. Di dasar sumur juga masih terdapatnya gas beracun yang membuat regu penyelamat harus ekstra hati-hati mengevakuasi korban.
Namun, di tengah jalannya evakuasi, awak media yang tengah meliput mendapatkan perlakuan tak mengenakkan dari petugas keamanan perumahan. Mereka berusaha menghalang-halangi jurnalis yang hendak mengambil gambar.
Bahkan, seorang satpam langsung menampar kamera wartawan dan meminta tidak mengabadikan kejadian yang terjadi di Perumahan Elite tersebut. Beruntung, aksi itu tak berbuntut panjang karena segera dilerai polisi yang ada di lokasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)