Jakarta: Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) berpotensi terjadi pada Agustus 2021. Hal itu tak lepas dari puncak kemarau di Indonesia yang terjadi bulan ini.
"Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), puncak musim kemarau diprediksi akan terjadi pada Agustus ini. Dampaknya, bencana hidrometeorologi kering seperti kebakaran hutan dan lahan akan mengalami kenaikan angka kejadian," kata pelaksana tugas (Plt) Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari melalui keterangan tertulis, Selasa, 17 Agustus 2021.
Menurut dia, BNPB sudah menyiapkan peralatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang disimpan di Sentul, Jawa Barat. Seluruh alat TIK milik BNPB harus bisa digunakan untuk mengantisipasi karhutla saat puncak kemarau.
"Ada lima perangkat TIK yang dipersiapkan, antara lain mobil komunikasi satelit (komob), fly away, ACU 1000, radio codan, dan eLTE rapid system," ujar Abdul.
Baca: Para Pejuang Covid-19 Diganjar Penghargaan HUT Ke-76 RI
Kelima alat itu akan dimanfaatkan untuk mengirimkan informasi kejadian karhutla ke daerah. Dengan begitu, bantuan bakal datang secepatnya.
Alat-alat itu tidak boleh sampai rusak. Karhutla bisa makin buruk jika komunikasi dalam penanganan terhambat.
"Komunikasi menjadi hal krusial pada saat situasi tanggap darurat. Teknologi komunikasi memiliki peran yang sangat penting dalam penyampaian informasi bencana, di mana jaringan komunikasi sering kali terputus," tutur Abdul.
Jakarta: Badan Nasional Penanggulangan Bencana (
BNPB) menyebutkan kebakaran hutan dan lahan (
karhutla) berpotensi terjadi pada Agustus 2021. Hal itu tak lepas dari puncak kemarau di Indonesia yang terjadi bulan ini.
"Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), puncak musim kemarau diprediksi akan terjadi pada Agustus ini. Dampaknya, bencana hidrometeorologi kering seperti kebakaran hutan dan lahan akan mengalami kenaikan angka kejadian," kata pelaksana tugas (Plt) Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari melalui keterangan tertulis, Selasa, 17 Agustus 2021.
Menurut dia, BNPB sudah menyiapkan peralatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang disimpan di Sentul, Jawa Barat. Seluruh alat TIK milik BNPB harus bisa digunakan untuk mengantisipasi karhutla saat puncak kemarau.
"Ada lima perangkat TIK yang dipersiapkan, antara lain mobil komunikasi satelit (komob),
fly away, ACU 1000, radio codan, dan eLTE
rapid system," ujar Abdul.
Baca:
Para Pejuang Covid-19 Diganjar Penghargaan HUT Ke-76 RI
Kelima alat itu akan dimanfaatkan untuk mengirimkan informasi kejadian karhutla ke daerah. Dengan begitu, bantuan bakal datang secepatnya.
Alat-alat itu tidak boleh sampai rusak. Karhutla bisa makin buruk jika komunikasi dalam penanganan terhambat.
"Komunikasi menjadi hal krusial pada saat situasi tanggap darurat. Teknologi komunikasi memiliki peran yang sangat penting dalam penyampaian informasi bencana, di mana jaringan komunikasi sering kali terputus," tutur Abdul.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)