Jakarta: Artis Dinar Candy ditangkap polisi akibat aksi nekat melakukan protes sambil memakai bikini di pinggir jalan. Dia protes lantaran pemerintah memperpanjang pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 4.
Nama Dinar Candy menjadi trending topic di media sosial Twitter. Hingga Kamis, 5 Agustus 2021 sekitar pukul 14:50 WIB, tercatat sebanyak 5.046 cuitan menyebut nama Dinar Candy.
Sejumlah warganet menilai aksi tersebut tak seharusnya dibawa ke ranah hukum. Sebaiknya Dinar Candy diberi sanksi sosial.
"Masih banyak urusan lain Pak polisi. Biar aja Dinar Candy dihukum sosial, enggak usah di blow up sampai masuk pidana. Nanti banyak orang yang nebeng tenar jadinya," tulis @arpanparutang dikutip dari Twitter, Kamis, 5 Agustus 2021.
"Kalau Dinar candy melakukan protes kayak gitu ditangkap polisi sih sudah lucu negeri ini. Rakyat kritik dibungkam, keadilan sudah tidak ada," tulis @malboroomerah.
Baca: Motif Dinar Candy Berbikini Didalami
"Dinar Candy dihujat karena pakai bikini di trotoar, bahkan dikatain enggak ada akhlak, urat malunya putus, moralitas yang semakin tergerus. Pertanyaanku cuman satu, apa kabar para koruptor yang akhlaknya, urat malunya, bahkan moralitasnya lebih hancur ketimbang Dinar Candy?," tulis @Petroekvandjava.
"Dinar Candy pakai bikini kenapa ditangkap? Maksud saya dia tidak telanjang. Mungkin kalau dia di negara lain enggak sampai ditangkap, dan dulu Joko Anwar malahan lebih parah," tulis @baseumum.
"Dari Dinar Candy kita belajar bahwa kita mesti nepatin janji. Jangan kayak politisi yang sering umbar janji," tulis @agussciel1.
Atas aksinya itu, Dinar Candy terancam dijerat pasal Undang-Undang (UU) Pornografi dan Informasi Transaksi Elektronik (ITE). Dinar diketahui mengunggah rekaman aksi berbikini ke akun media sosial Instagram miliknya.
Di sisi lain, adik Dinar Candy juga diperiksa lantaran merekam aksi kakaknya menggunakan handphone. Sebanyak dua gawai milik Dinar disita sebagai barang bukti.
Jakarta: Artis
Dinar Candy ditangkap polisi akibat aksi nekat melakukan protes sambil memakai bikini di pinggir jalan. Dia protes lantaran pemerintah memperpanjang pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat
(PPKM) level 4.
Nama Dinar Candy menjadi
trending topic di media sosial Twitter. Hingga Kamis, 5 Agustus 2021 sekitar pukul 14:50 WIB, tercatat sebanyak 5.046 cuitan menyebut nama Dinar Candy.
Sejumlah warganet menilai aksi tersebut tak seharusnya dibawa ke ranah hukum. Sebaiknya Dinar Candy diberi sanksi sosial.
"Masih banyak urusan lain Pak polisi. Biar aja Dinar Candy dihukum sosial, enggak usah di blow up sampai masuk pidana. Nanti banyak orang yang nebeng tenar jadinya," tulis @arpanparutang dikutip dari Twitter, Kamis, 5 Agustus 2021.
"Kalau Dinar candy melakukan protes kayak gitu ditangkap polisi sih sudah lucu negeri ini. Rakyat kritik dibungkam, keadilan sudah tidak ada," tulis @malboroomerah.
Baca: Motif Dinar Candy Berbikini Didalami
"Dinar Candy dihujat karena pakai bikini di trotoar, bahkan dikatain enggak ada akhlak, urat malunya putus, moralitas yang semakin tergerus. Pertanyaanku cuman satu, apa kabar para koruptor yang akhlaknya, urat malunya, bahkan moralitasnya lebih hancur ketimbang Dinar Candy?," tulis @Petroekvandjava.
"Dinar Candy pakai bikini kenapa ditangkap? Maksud saya dia tidak telanjang. Mungkin kalau dia di negara lain enggak sampai ditangkap, dan dulu Joko Anwar malahan lebih parah," tulis @baseumum.
"Dari Dinar Candy kita belajar bahwa kita mesti nepatin janji. Jangan kayak politisi yang sering umbar janji," tulis @agussciel1.
Atas aksinya itu, Dinar Candy terancam dijerat pasal Undang-Undang (UU) Pornografi dan Informasi Transaksi Elektronik (ITE). Dinar diketahui mengunggah rekaman aksi berbikini ke akun media sosial Instagram miliknya.
Di sisi lain, adik Dinar Candy juga diperiksa lantaran merekam aksi kakaknya menggunakan handphone. Sebanyak dua gawai milik Dinar disita sebagai barang bukti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(SUR)
