Tes swab terhadap petugas Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat, Selasa, 18 Agustus 2020. Foto: Medcom.id/Christian
Tes swab terhadap petugas Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat, Selasa, 18 Agustus 2020. Foto: Medcom.id/Christian

Pemerintah Targetkan 324 Ribu Tes Covid-19 per Hari di Jawa-Bali

Antara • 08 Juli 2021 01:01
Jakarta: Pemerintah menargetkan 324 ribu tes covid-19 per hari di Pulau Jawa-Bali. Jumlah testing yang dilaporkan dari Pulau Jawa-Bali per Selasa, 6 Juli 2021, mencapai 124 ribu atau meningkat 20 ribu dibandingkan hari sebelumnya.
 
"Terlepas dari peningkatan testing yang dilaporkan, itu masih 38 persen dari jumlah tes yang ditargetkan dilakukan di Jawa Bali setiap harinya, yaitu 324 ribu tes," kata juru bicara vaksinasi covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi di Jakarta, Rabu, 7 Juli 2021.
 
Menurut dia, hari ini, total kasus baru dari Pulau Jawa dan Bali mencapai 24.801 atau menurun dari 25.271 kasus di hari sebelumnya. Di sisi lain, jumlah kasus per 100.000 penduduk per minggu di Jawa-Bali masih masuk dalam kategori transmisi komunitas tingkat 3 atau 4. 

Baca: Kapolda Klaim Mobilitas Warga Hari Ke-5 PPKM Darurat Turun
 
Berdasarkan indikator jumlah kasus rawat, seluruh provinsi di Jawa dan Bali masuk kategori transmisi komunitas tingkat 4 dengan jumlah kasus rawat lebih dari 30 per 100.000 penduduk per minggu. Keterisian tempat perawatan di Bali 50 persen, sedangkan di Pulau Jawa 80 persen.
 
“Positivity rate Pulau Jawa Bali juga masih tinggi yaitu 19,9 persen, walaupun positivity rate menurun 24,7 persen dari hari sebelumnya,” ujarnya.
 
Di tingkat provinsi, pelacakan masih jauh dari target yang diharapkan sekurang-kurangnya 15 kontak erat per kasus. Ia juga melihat per 6 Juli, ada peningkatan jumlah testing di Jawa dan Bali, sedangkan jumlah kasus terkonfirmasi lebih sedikit dibandingkan hari sebelumnya.
 
“Namun demikian, kita masih melihat kemungkinan kasus terkonfirmasi yang dilaporkan meningkat dalam beberapa hari ke depan, terlebih lagi jika jumlah testing dapat ditingkatkan secara bermakna,” ujar Nadia.
 
Dia memaparkan penemuan yang diikuti dengan isolasi kasus, ditindaklanjuti dengan pelacakan, dan karantina kontak, merupakan upaya memutus rantai penularan. Pihaknya berharap semua pemangku kepentingan bekerja sama meningkatkan kapasitas respons di wilayah kerjanya. 
 
Testing, pelacakan, dan konversi tempat tidur perawatan diminta ditingkatkan sesuai ketentuan. Bersama dengan pembatasan kegiatan masyarakat dalam PPKM darurat, hal ini dapat menekan tingkat transmisi di komunitas sampai level situasi pandemi menurun ke tingkat aman.
 
“Tidak lupa saya ingin menekankan, bahwa keberhasilan PPKM darurat harus dapat kita ukur secara akurat dan transparan,” ujar dia.
 
Nadia memastikan Kementerian Kesehatan terus meningkatkan kualitas dan efisiensi proses pencatatan dan pelaporan sebagai monitoring dampak PPKM darurat. Dia meminta dukungan dari semua pihak untuk melaporkan indikator-indikator tersebut sebaik-baiknya.
 
“Pemberlakuan PPKM darurat diharapkan dapat mengurangi tingkat transmisi dengan segera, bersamaan dengan berbagai upaya untuk meningkatkan kapasitas respons kesehatan sehingga level situasi pandemi dapat membaik dan PPKM darurat nanti dapat dicabut,” kata Nadia.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan