Jakarta: Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG Fachri Radjab mengatakan, wilayah di sekitar Semeru masih berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat dalam seminggu kedepan. Masyarakat serta relawan diimbau untuk selalu waspada terhadap perubahan cuaca.
"Daerah Kecamatan Candipuro dan Pronojiwo itu memang seminggu ke depan potensi hujan masih sama, masih cukup tinggi," ujar Fachri dalam program Breaking News di Metro TV, Selasa, 7 Desember 2021.
Fachri menyebut, pihaknya terus memantau dan memberikan informasi terkait curah hujan kepada posko-posko di sekitar Semeru. Informasi curah hujan diberikan per jam sampai dengan tiga hari ke depan.
Selain itu, para relawan juga diminta untuk mewaspadai hujan di sekitar area kawah karena ditakutkan akan menimbulkan banjir lahar dingin. Wilayah yang perlu diwaspadai jika terjadi banjir lahar dingin adalah di sepanjang aliran sungai.
"Imbauan kami tetap tingkatkan kewaspadaan karena potensi hujan masih ada di kawasan sekitar Gunung Semeru. Waspada banjir lahar dingin, ikuti arahan dari Satgas dengan menghindari lokasi rawan," kata Fachri.
Fachri menyarankan agar para relawan untuk mengoptimalkan waktu evakuasi dan proses pencarian korban pada pagi hingga siang hari. Jika evakuasi dan proses pencarian dilakukan pada siang menjelang sore, berpotensi hujan tinggi.
"Jadi antara pagi sekitar jam 9 sampai dengan sekitar jam 2-an masih bisa dioptimalkan (untuk proses evakuasi," jelas Fachri.
Fachri menekankan untuk selalu memprioritaskan keselamatan korban, dan mengimbau agar masyarakat tetap berada di lokasi pengungsian. Selain itu, protokol kesehatan harus tetap diterapkan mengingat pandemi belum berakhir. Kemudian, masker juga sebagai pelindung dari abu vulkanik.
"Protokol kesehatan, pakai masker juga melindungi dari abu abu vulkanik yang berterbangan karena angin kencang," kata dia. (Widya Finola Ifani Putri)
Jakarta: Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG Fachri Radjab mengatakan, wilayah di sekitar
Semeru masih berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat dalam seminggu kedepan. Masyarakat serta relawan diimbau untuk selalu waspada terhadap
perubahan cuaca.
"Daerah Kecamatan Candipuro dan Pronojiwo itu memang seminggu ke depan potensi hujan masih sama, masih cukup tinggi," ujar Fachri dalam program Breaking News di Metro TV, Selasa, 7 Desember 2021.
Fachri menyebut, pihaknya terus memantau dan memberikan informasi terkait curah hujan kepada posko-posko di sekitar Semeru. Informasi curah hujan diberikan per jam sampai dengan tiga hari ke depan.
Selain itu, para relawan juga diminta untuk mewaspadai hujan di sekitar area kawah karena ditakutkan akan menimbulkan banjir lahar dingin. Wilayah yang perlu diwaspadai jika terjadi banjir lahar dingin adalah di sepanjang aliran sungai.
"Imbauan kami tetap tingkatkan kewaspadaan karena potensi hujan masih ada di kawasan sekitar Gunung Semeru. Waspada banjir lahar dingin, ikuti arahan dari Satgas dengan menghindari lokasi rawan," kata Fachri.
Fachri menyarankan agar para relawan untuk mengoptimalkan waktu evakuasi dan proses pencarian korban pada pagi hingga siang hari. Jika evakuasi dan proses pencarian dilakukan pada siang menjelang sore, berpotensi hujan tinggi.
"Jadi antara pagi sekitar jam 9 sampai dengan sekitar jam 2-an masih bisa dioptimalkan (untuk proses evakuasi," jelas Fachri.
Fachri menekankan untuk selalu memprioritaskan keselamatan korban, dan mengimbau agar masyarakat tetap berada di lokasi pengungsian. Selain itu, protokol kesehatan harus tetap diterapkan mengingat pandemi belum berakhir. Kemudian, masker juga sebagai pelindung dari abu vulkanik.
"Protokol kesehatan, pakai masker juga melindungi dari abu abu vulkanik yang berterbangan karena angin kencang," kata dia. (
Widya Finola Ifani Putri)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)