Juru bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito. Medcom.id/Theofilus Ifan Sucipto
Juru bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito. Medcom.id/Theofilus Ifan Sucipto

Vaksin Booster untuk Cegah Varian Omicron Masih Dipertimbangkan

Antara • 01 Desember 2021 08:20
Jakarta: Juru bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan vaksinasi dosis ketiga atau booster untuk menangkal varian Omicron masih dipertimbangkan. Masyarakat diminta melengkapi vaksinasi dosis pertama dan kedua lebih dulu.
 
"Dosis satu dan dua (vaksinasi) lengkap harus dilakukan. Setelah itu diukur, jika tingkat imunitasnya masih ada, maka tidak perlu dosis ketiga. Tapi kalau imunitasnya sudah menurun, baru kita ke dosis tiga. Pastikan dulu dosis satu dan dua sudah terpenuhi," kata Wiku di Jakarta, Selasa, 30 November 2021.  
 
Wiku menegaskan vaksinasi bukan satu-satunya solusi pencegahan penularan virus korona. Terpenting, masyarakat disiplin menerapkan protokol kesehatan.

"Saya ingin mengingatkan masyarakat bahwa cara mencegah (penularan) secara kolektif supaya tidak tertular oleh covid-19 itu ada tiga, yaitu protokol kesehatan yang ketat dan dispilin, 3T yang meliputi testing, tracing, dan treatment, dan juga vaksinasi," papar Wiku.
 
Wiku mengatakan pemerintah pusat selalu melihat capaian vaksinasi dari tiap daerah. Pemerintah ingin memastikan kemampuan tiap daerah bisa dipompa untuk segera menyelesaikan target vaksinasi.
 
"Kita juga mengajak TNI dan Polri untuk memastikan target vaksinasi di daerah bisa tercapai. Termasuk juga di titik-titik terluar, karena masalahnya ada beberapa seperti logistik untuk sampai ke sana, vaksinatornya, dan masyarakatnya," kata Wiku.
 
Sebelumnya, Indonesia tercatat sebagai negara dengan tren kasus menurun selama 130 hari sebesar 99,03 persen dari puncak. Namun, pemerintah tengah menyiapkan strategi kebijakan berlapis yakni pembatasan kegiatan masyarakat sesuai dengan kondisi kasus.
 
Pemerintah juga telah memberlakukan penutupan sementara pintu masuk ke Indonesia bagi warga negara asing (WNA) sejumlah negara. Pemberian visa ditangguhkan sementara kepada WNA dengan riwayat perjalanan dalam 14 hari terakhir ke Afrika Selatan, Botswana, Lesotho, Eswatini, Mozambiq, Malawi, Zambia, Zimbabwe, Angola, Namibia, dan Hong Kong.
 
Sementara itu, WNI yang memiliki riwayat perjalanan ke negara-negara tersebut dalam 14 hari terakhir tetap diizinkan kembali ke Indonesia dengan kewajiban menjalani karantina selama 14 hari. Sedangkan, WNA dan WNI dari negara lain yang tidak disebutkan di atas wajib karantina 7 hari.
 
Baca: Satgas: Perluasan Vaksinasi Booster Tunggu Hasil Sero Survei

Vaksin untuk Indonesia

Dalam upaya mendukung vaksinasi di Tanah Air, Media Group bersama Slank menggelorakan kampanye sosial bertajuk "Vaksin untuk Indonesia". Kampanye ini adalah upaya untuk bersama-sama bangkit dari pandemi dan memupuk optimisme menuju normal baru dengan terus menjaga kesehatan fisik dan mental. Vaksin dalam tajuk ini bukan saja berarti "obat" atau "anti-virus", tetapi juga upaya untuk menguatkan kembali mental dan spirit kita di tengah kesulitan akibat pandemi.
 
"Slank dan Media Group bikin gerakan yang bertema 'Vaksin untuk Indonesia'. Berharap lewat musik dan dialog, acara ini bisa menyemangati dampak pandemi yang mengenai kehidupan kita, supaya tetap semangat. Kita hibur supaya senang, supaya imun kita naik juga. Mengajak masyarakat untuk jangan takut untuk divaksin. Ini salah satu solusi untuk lepas dari pandemi," terang drummer Slank, Bimo Setiawan Almachzumi alias Bimbim.
 
Program "Vaksin untuk Indonesia" tayang di Metro TV setiap hari Jumat, pukul 20.05 WIB. Dalam tayangan ini, Slank bukan saja menyuguhkan musik semata, tetapi juga menampilkan perjalanan ke sejumlah tempat dan berinteraksi dengan masyarakat dari berbagai latar belakang sosial.
 

 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan