Viral anak SD naik styorofoam menyebrangi sungai (Instagram)
Viral anak SD naik styorofoam menyebrangi sungai (Instagram)

Viral Video Anak SD Menyebrangi Sungai Pakai Styrofoam, Oh Ternyata…

Muhammad Syahrul Ramadhan • 25 September 2021 12:36
Jakarta: Video di media sosial anak Sekolah Dasar (SD) menyeberangi sungai menggunakan styrofoam saat pulang sekolah viral di media sosial. Diketahui lokasi peristiwa itu di Desa Kuala Dua Belas, Kecamatan Tulung Selapan, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatra Selatan.
 
Video berdurasi 59 detik itu menunjukkan seorang anak SD mengayuh styrofoam melintasi sungai. Dalam video tersebut juga terdapat narasi yang menyebutkan anak  itu terpaksa menyebrangi sungai menggunakan busa karena tidak ada akses jembatan.
 
“Seorang anak kecil yang mau berangkat sekolah dengan naik busa  karena tidak ada akses jembatan. Demi menuntut ilmu. Seorang anak SD, coba bayangin,” ucap pria dalam video tersebut seperti dilihat Medcom.id

Kepala Desa Kuala Sungai Dua Belas, Hartoni, menanggapi video viral tersebut. Ia membenarkan kejadian tersebut. Dia mengatakan busa yang digunakan siswa untuk menyeberang tersebut umumnya digunakan untuk membawa hasil tangkapan laut yang dibekukan seperti udang maupun ikan.
 
Namun, ia membantah bahwa anak SD tersebut menggunakan styrofoam untuk berangkat sekolah. Hartoni mengungkapkan bahwa anak tersebut sedang bermain-main. Dia menyebut, anak-anak di desanya telah terbiasa dengan hal tersebut. Terlebih, wilayahnya berada di area pesisir.
 
"Jadi itu bukan mau berangkat sekolah, tapi bermain-main sepulang sekolah dan anak itu belum berganti baju," ujar Hartoni, Jumat, 24 September 2021.
 
Hartoni juga menyebut bahwa anak-anak di sana biasa diantarkan orang tuanya menggunakan sampan menuju sekolah. Bahkan, ada yang diantar speedboat.
 
"Kalau sehari-hari mereka diantar orang tuanya menggunakan sampan untuk bersekolah atau beraktivitas lainnya. Orangtua mereka mampu, bahkan ada punya speedboat," jelasnya.
 
Hartoni mengatakan, jembatan menuju sekolah bukan prioritas utama. Lantaran, kata dia, jembatan bukan akses utama perlintasan masyarakat.
 
"Kami yang berada di perairan seperti ini terbiasa menggunakan transportasi air karena lebih mudah aksesnya. Video itu jangan dibesar-besarkanlah,” katanya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan