medcom.id, Jakarta: Anggota Komisi II Hetifah Sjaifudin punya kesan tersendiri dengan mendiang Ketua KPU Husni Kamil Manik. Selama bermitra dengan KPU, Husni dinilai mampu mengelola dan bekerja sama dengan Komisi II.
"Pak Husni sangat optimistis dan mampu mengelola tekanan dengan baik. Disamping memiliki sense of humor," kata Hetifah saat berbincang, Kamis (7/6/2016).
Politikus Partai Golkar ini mengaku kehilangan sosok Husni yang menjadi tokoh pemimpin muda. Selama memimpin KPU Husni juga dianggap matang dalam pemikiran dan tenang dalam mengambil keputusan.
Husni Kamil Manik. MI/Susanto.
"Kami merasa kehilangan tokoh pemimpin muda yang berisi, matang dalam pemikiran, tenang dalam mengambil keputusan, tidak emosional," ujar Hetifah.
Selama berutgas dan Rapat Dengar Pendapat hingga larut malam di Komisi II, tak ada tanda-tanda kelelahan dari pria kelahiran Medan 18 Juli 1975 itu.
"Tak ada tanda kelelahan," tambah Hetifah.
Dia juga menambahkan, walaupun KPU mengalami kekurangan anggaran untuk melaksanakan tugas-tugasnya dalam mempersiapkan Pilkada Serentak dan persiapan pemilu, Husni tetap tenang dan berorientasi pada solusi.
"Pak Husni tetap semangat bekerja," Imbuh Hetifah.
Husni meninggal di RSPP sekitar pukul 21.00 WIB. Ketua KPU sejak 2012 itu dikabarkan mengidap abses, penumpukan nanah karena infeksi.
Jenazah Husni kini berada di rumah duka, Jalan Siaga Raya, Pejaten, Pasar Minggu. Husni akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Jeruk Purut.
Husni Kamil Manik lahir di Medan 18 Juli 1975. Husni merupakan anggota KPU Sumatera Barat selama dua periode berturut-turut, 2003-2008 dan 2008-2013.
Alumni Master di Program Studi Pembangunan Wilayah dan Pedesaan Universitas Andalas Padang ini menjabat sebagai Ketua KPU sejak April 2012.
medcom.id, Jakarta: Anggota Komisi II Hetifah Sjaifudin punya kesan tersendiri dengan mendiang Ketua KPU Husni Kamil Manik. Selama bermitra dengan KPU, Husni dinilai mampu mengelola dan bekerja sama dengan Komisi II.
"Pak Husni sangat optimistis dan mampu mengelola tekanan dengan baik. Disamping memiliki
sense of humor," kata Hetifah saat berbincang, Kamis (7/6/2016).
Politikus Partai Golkar ini mengaku kehilangan sosok Husni yang menjadi tokoh pemimpin muda. Selama memimpin KPU Husni juga dianggap matang dalam pemikiran dan tenang dalam mengambil keputusan.
.jpg)
Husni Kamil Manik. MI/Susanto.
"Kami merasa kehilangan tokoh pemimpin muda yang berisi, matang dalam pemikiran, tenang dalam mengambil keputusan, tidak emosional," ujar Hetifah.
Selama berutgas dan Rapat Dengar Pendapat hingga larut malam di Komisi II, tak ada tanda-tanda kelelahan dari pria kelahiran Medan 18 Juli 1975 itu.
"Tak ada tanda kelelahan," tambah Hetifah.
Dia juga menambahkan, walaupun KPU mengalami kekurangan anggaran untuk melaksanakan tugas-tugasnya dalam mempersiapkan Pilkada Serentak dan persiapan pemilu, Husni tetap tenang dan berorientasi pada solusi.
"Pak Husni tetap semangat bekerja," Imbuh Hetifah.
Husni meninggal di RSPP sekitar pukul 21.00 WIB. Ketua KPU sejak 2012 itu dikabarkan mengidap abses, penumpukan nanah karena infeksi.
Jenazah Husni kini berada di rumah duka, Jalan Siaga Raya, Pejaten, Pasar Minggu. Husni akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Jeruk Purut.
Husni Kamil Manik lahir di Medan 18 Juli 1975. Husni merupakan anggota KPU Sumatera Barat selama dua periode berturut-turut, 2003-2008 dan 2008-2013.
Alumni Master di Program Studi Pembangunan Wilayah dan Pedesaan Universitas Andalas Padang ini menjabat sebagai Ketua KPU sejak April 2012.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DRI)
