medcom.id, Bekasi: Kisah para korban vaksin palsu mulai bermunculan sejak kementerian kesehatan merilis nama-nama rumah sakit yang menjadi pelanggan. Salah satunya, Karlita, nenek dari balita korban vaksin palsu di Rumah Sakit ST. Elisabeth mengaku cucu pertamanya yang lahir di RS tersebut kerap sakit setelah divaksin.
Shelin, balita berumur 3 tahun 9 bulan ini sakit tiga kali dalam sebulan. "Mereka bilang aman, katanya terpercaya vaksin di sini. Tapi kita percaya ke sini karena memang vaksin lengkap, kenapa ada dampaknya pada cucu saya yang pertama, ini satu bulan sekali mengalami sakit tiga kali, saya rasa ada efek karena vaksin palsu itu," jelas Karlita saat ditemui Metrotvnews.com di RS ST. Elisabeth, Narogong, Bekasi, Sabtu (16/7/2016).
Catatan konsultasi pemberian vaksin palsu pada korban -- Foto:MTVN/ Dian Ihsan Siregar
Karlita menuturkan, sang cucu mendapat suntikan vaksin berjenis Engerix-B. Dia tak tahu bila vaksin jenis tersebut merupakan vaksin palsu yang dirilis Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Harga vaksin, katanya bervariasi hingga jutaan rupiah.
"Ada yang jutaan. Dan saya yang impor. Dokter anak sangat sayang, dokter anak tidak ikut kerja sama, saya rasa justru manajemen RS yang tidak beres. Sudah tiga tahun 9 bulan, cucu pertama saya vaksinnya lengkap. Kenapa vaksin lengkap satu bulan bisa tiga kali sakit," bebernya.
Dia menambahkan, pihak manajemen RS ST. Elisabeth bahkan menjamin keaslian vaksin yang digunakan oleh cucunya. RS tersebut mengaku baru memasok vaksin dari Azka Media pada November 2015.
"Waktu dicek bilang dijamin. Saya tidak percaya. Saya juga takut oleh cucu saya yang baru berusia dua bulan, vaksinnya juga di sini," tandasnya.
RS ST. Elisabeth, Narogong, Bekasi -- Foto: MTVN/ Dian Ihsan
Hal senada juga diungkapkan Brian, 27. Pria ini mendatangi RS ST. Elisabeth untuk meminta penjelasan dan pertanggungjawaban. Sejak lahir, anak pertamanya sudah mendapat suntikan vaksin berjenis Engerix-B dari RS tersebut.
"Sudah dua hari sampai jam 12 malem kemarin, belum ada. Ini yang saya tunggu, anak saya juga sudah dimasukkan vaksin engerix-B dari sejak lahir. Ini yang harus diselesaikan," kata Brian.
Orang tua korban vaksin palsu di RS ST. Elisabeth Bekasi -- Foto: MTVN/ Dian Ihsan
Sebelumnya, penyidik Bareskrim Polri telah menjerat 23 orang tersangka pemalsu vaksin. Mereka terdiri atas 6 produsen alias pembuat vaksin palsu, 9 distributor, 2 pengumpul botol bekas, 1 pencetak label atau kemasan, 2 bidan, dan 3 dokter.
Sementara, Menteri Kesehatan membeberkan 14 rumah sakit serta 8 bidan dan klinik pelanggan vaksin palsu. Seluruh fasilitas kesehatan ini mendapat vaksin palsu dari CV Azka Medika.
Fasilitas pelayanan kesehatan yang menerima vaksin palsu, yakni:
1. RS DR Sander, Cikarang
2. RS Bhakti Husada, Terminal Cikarang
3. RS Sentral Medika, Jalan Industri Pasir Gombong
4. RSIA Puspa Husada
5. RS Karya Medika, Tambun
6. RS Kartika Husada, Jalan MT Haryono Setu, Bekasi
7. RS Sayang Bunda, Pondok Ungu, Bekasi
8. RS Multazam, Bekasi
9. RS Permata, Bekasi
10. RSIA Gizar, Villa Mutiara Cikarang
11. RS Harapan Bunda, Kramat Jati, Jakarta Timur
12. RS Elisabeth, Narogong, Bekasi
13. RS Hosana, Lippo Cikarang
14. RS Hosana, Bekasi, Jalan Pramuka
15. Bidan Lia di Kampung Pelaukan Sukatani, Cikarang
16. Bidan Lilik di Perum Graha Melati, Tambun
17. Bidan Klinik Tabina di Perum Sukaraya, Sukatani, Cikarang
18. Bidan Iis di Perum Seroja, Bekasi
19. Bidan Mega di Puri Cikarang Makmur, Sukaresmi, Cikarang
20. Bidan M. Elly Novita di Ciracas, Jakarta Timur
21. Klinik Dr. Ade Kurniawan di Rawa Belong, Slipi, Jakarta Barat
22. Klinik DR. Dafa di Baginda, Cikarang
medcom.id, Bekasi: Kisah para korban vaksin palsu mulai bermunculan sejak kementerian kesehatan merilis nama-nama rumah sakit yang menjadi pelanggan. Salah satunya, Karlita, nenek dari balita korban vaksin palsu di Rumah Sakit ST. Elisabeth mengaku cucu pertamanya yang lahir di RS tersebut kerap sakit setelah divaksin.
Shelin, balita berumur 3 tahun 9 bulan ini sakit tiga kali dalam sebulan. "Mereka bilang aman, katanya terpercaya vaksin di sini. Tapi kita percaya ke sini karena memang vaksin lengkap, kenapa ada dampaknya pada cucu saya yang pertama, ini satu bulan sekali mengalami sakit tiga kali, saya rasa ada efek karena vaksin palsu itu," jelas Karlita saat ditemui
Metrotvnews.com di RS ST. Elisabeth, Narogong, Bekasi, Sabtu (16/7/2016).
Catatan konsultasi pemberian vaksin palsu pada korban -- Foto:MTVN/ Dian Ihsan Siregar
Karlita menuturkan, sang cucu mendapat suntikan vaksin berjenis Engerix-B. Dia tak tahu bila vaksin jenis tersebut merupakan vaksin palsu yang dirilis Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Harga vaksin, katanya bervariasi hingga jutaan rupiah.
"Ada yang jutaan. Dan saya yang impor. Dokter anak sangat sayang, dokter anak tidak ikut kerja sama, saya rasa justru manajemen RS yang tidak beres. Sudah tiga tahun 9 bulan, cucu pertama saya vaksinnya lengkap. Kenapa vaksin lengkap satu bulan bisa tiga kali sakit," bebernya.
Dia menambahkan, pihak manajemen RS ST. Elisabeth bahkan menjamin keaslian vaksin yang digunakan oleh cucunya. RS tersebut mengaku baru memasok vaksin dari Azka Media pada November 2015.
"Waktu dicek bilang dijamin. Saya tidak percaya. Saya juga takut oleh cucu saya yang baru berusia dua bulan, vaksinnya juga di sini," tandasnya.
RS ST. Elisabeth, Narogong, Bekasi -- Foto: MTVN/ Dian Ihsan
Hal senada juga diungkapkan Brian, 27. Pria ini mendatangi RS ST. Elisabeth untuk meminta penjelasan dan pertanggungjawaban. Sejak lahir, anak pertamanya sudah mendapat suntikan vaksin berjenis Engerix-B dari RS tersebut.
"Sudah dua hari sampai jam 12 malem kemarin, belum ada. Ini yang saya tunggu, anak saya juga sudah dimasukkan vaksin engerix-B dari sejak lahir. Ini yang harus diselesaikan," kata Brian.
Orang tua korban vaksin palsu di RS ST. Elisabeth Bekasi -- Foto: MTVN/ Dian Ihsan
Sebelumnya, penyidik Bareskrim Polri telah menjerat 23 orang tersangka pemalsu vaksin. Mereka terdiri atas 6 produsen alias pembuat vaksin palsu, 9 distributor, 2 pengumpul botol bekas, 1 pencetak label atau kemasan, 2 bidan, dan 3 dokter.
Sementara, Menteri Kesehatan membeberkan 14 rumah sakit serta 8 bidan dan klinik pelanggan vaksin palsu. Seluruh fasilitas kesehatan ini mendapat vaksin palsu dari CV Azka Medika.
Fasilitas pelayanan kesehatan yang menerima vaksin palsu, yakni:
1. RS DR Sander, Cikarang
2. RS Bhakti Husada, Terminal Cikarang
3. RS Sentral Medika, Jalan Industri Pasir Gombong
4. RSIA Puspa Husada
5. RS Karya Medika, Tambun
6. RS Kartika Husada, Jalan MT Haryono Setu, Bekasi
7. RS Sayang Bunda, Pondok Ungu, Bekasi
8. RS Multazam, Bekasi
9. RS Permata, Bekasi
10. RSIA Gizar, Villa Mutiara Cikarang
11. RS Harapan Bunda, Kramat Jati, Jakarta Timur
12. RS Elisabeth, Narogong, Bekasi
13. RS Hosana, Lippo Cikarang
14. RS Hosana, Bekasi, Jalan Pramuka
15. Bidan Lia di Kampung Pelaukan Sukatani, Cikarang
16. Bidan Lilik di Perum Graha Melati, Tambun
17. Bidan Klinik Tabina di Perum Sukaraya, Sukatani, Cikarang
18. Bidan Iis di Perum Seroja, Bekasi
19. Bidan Mega di Puri Cikarang Makmur, Sukaresmi, Cikarang
20. Bidan M. Elly Novita di Ciracas, Jakarta Timur
21. Klinik Dr. Ade Kurniawan di Rawa Belong, Slipi, Jakarta Barat
22. Klinik DR. Dafa di Baginda, Cikarang
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(Des)