medcom.id, Jakarta: Selain menata kualitas lalu lintas kendaraan bermotor, Pemprov DKI Jakarta juga meperhatikan kualitas lalu lintas para pejalan kaki dengan membenahi trotoar atau pedestrian. Pemprov DKI sangat fokus akan hal ini.
"Tahun depan kita fokus ke pedestrian. Untuk trotoar yang bagus dan besar. Trotoar kita di DKI totalnya ribuan kilometer," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat dalam Program Selamat Pagi Indonesia Metro TV, Rabu (28/9/2016).
Djarot mengatakan, Pemprov tidak menggunakan dana dari Anggaran Pendapatan, dan Belanja Daerah (APBD). Namun pendanaan pembangunan pedestrian itu cukup dengan memungut kewajiban kontribusi dari para pengembang.
"Itu saja. Para pengembang yang belum bayar, bayar dong. Bangun itu (pedestrian). Karena itu fasilitas umum," ucap Djarot.
Djarot menambahkan, Pemprov DKI sangat menyadari kerasnya hidup di Ibu Kota. Sehingga Pemprov terus memperbanyak Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA).
"Setiap RW yang di daerah padat, (harus dibangun RPTRA) satu atau dua. Sebab Jakarta ini tekanannya tinggi. Banyak orang setres. Maka perlu ruang publik terbuka. Di mana mereka bisa melampiaskan emosinya, energinya," tandas dia.
medcom.id, Jakarta: Selain menata kualitas lalu lintas kendaraan bermotor, Pemprov DKI Jakarta juga meperhatikan kualitas lalu lintas para pejalan kaki dengan membenahi trotoar atau pedestrian. Pemprov DKI sangat fokus akan hal ini.
"Tahun depan kita fokus ke pedestrian. Untuk trotoar yang bagus dan besar. Trotoar kita di DKI totalnya ribuan kilometer," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat dalam Program
Selamat Pagi Indonesia Metro TV, Rabu (28/9/2016).
Djarot mengatakan, Pemprov tidak menggunakan dana dari Anggaran Pendapatan, dan Belanja Daerah (APBD). Namun pendanaan pembangunan pedestrian itu cukup dengan memungut kewajiban kontribusi dari para pengembang.
"Itu saja. Para pengembang yang belum bayar, bayar dong. Bangun itu (pedestrian). Karena itu fasilitas umum," ucap Djarot.
Djarot menambahkan, Pemprov DKI sangat menyadari kerasnya hidup di Ibu Kota. Sehingga Pemprov terus memperbanyak Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA).
"Setiap RW yang di daerah padat, (harus dibangun RPTRA) satu atau dua. Sebab Jakarta ini tekanannya tinggi. Banyak orang setres. Maka perlu ruang publik terbuka. Di mana mereka bisa melampiaskan emosinya, energinya," tandas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)