Buruh merayakan May Day. Foto: MTVN/Riyan Ferdianto
Buruh merayakan May Day. Foto: MTVN/Riyan Ferdianto

1200 Aparat Jaga Kawasan Ring Satu Ibu Kota

Riyan Ferdianto • 01 Mei 2016 10:48
medcom.id Jakarta: Sebanyak 1200 aparat gabungan yang terdiri dari TNI Polri dan Satuan Polisi Pamong Praja dikerahkan khusus menjaga kawasan ring satu selama perayaan Hari Buruh atau May Day. Mereka tersebar di kawasan Bundaran HI hingga Istana Negara.
 
"Gabungan Polda, Brimob, TNI Kodam ada 1.200 orang khusus di Bundaran HI dan sekitarnya," kata Kapolsek Menteng Kompol Ronald Ardiyanto Purba di Bundaran HI, Minggu (1/5/2016).
 
1200 Aparat Jaga Kawasan Ring Satu Ibu Kota
 
Polisi melarang buruh merayakan May Day dengan melakukan aksi unjuk rasa di kawasan car free day (CFD) Jalan Jenderal Sudirman. Buruh hanya boleh memasuki area Bundaran HI dan Sudirman setelah pukul 11.00 WIB.
 
"Tidak boleh ada kendaraan yang masuk kawasan CFD. Ini sudah ketentuannya dan tidak ada yang boleh melanggar ketentuan. Kami sudah mengimbau rekan-rekan buruh untuk menghormati warga yang memanfaatkan hari bebas kendaraan," katanya.
 
Ardiyanto menjelaskan, pihaknya memblokir sejumlah luas jalan agar buruh tidak masuk area CFD. Di antaranya perempatan Teuku Umar Cokro dan Perempatan Sultan Syahri “Kami persuasif, negosiasi. Tidak boleh ada kendaraan termasuk buruh yang masuk," kata Ardiyanto.

1200 Aparat Jaga Kawasan Ring Satu Ibu Kota
 
Kepala Divisi Hunas Mabes Polri Brigjen Boy Rafli Amar mengatakan, sebanyak 16 ribu personel gabungan TNI dan Polri diterjunkan untuk menjaga pelaksanaan hari buruh di Jakarta. Ribuan personel pengamanan tersebut disebar di sejumlah titik Ibu Kota.
 
Presiden  Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan, dalam peringatan hari buruh tahun ini isu yang akan diangkat dalam may day adalah, pertama mencabut Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2015 di mana buruh menolak upah murah dan menaikkan upah minimal 2017 sebesar Rp650 ribu.
 
Kedua, stop kriminalisasi buruh dan stop PHK. Ketiga, menolak reklamasi Teluk Jakarta, menolak penggusuran, menolak RUU Tax Amnesty. Serta keempat, mendeklarasikan ormas buruh sebagai alat perjuangan politik kaum buruh ke depan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan