Jakarta: Polda Papua mengklaim kondisi di Kota Jayapura berangsur normal pascademo tolak rasisme yang berujung anarkis pekan lalu. Kondisi saat ini dipastikan mulai kondusif.
"Situasi di Kota Jayapura saat ini berangsur angsur normal," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal di Kota Jayapura dikutip Antara, Minggu, 1 September 2019.
Ia mengatakan aktivitas masyarakat di pusat keramaian seperti mal, pasar, dan pusat perbelanjaan lainnya di Kota Jayapura sudah mulai ramai dan kembali normal.
"Untuk kendaraan roda dua maupun roda empat sudah ramai lancar. Selain itu aktivitas, seperti SPBU, hotel tetap dibuka," ujarnya.
Kamal mengimbau kepada seluruh warga Kota Jayapura agar tetap beraktivitas seperti biasa. "Aparat keamanan TNI dan Polri terus melakukan patroli guna menjamin keamanan di Kota Jayapura," pungkas dia.
Aksi demo penolakan rasisme di Surabaya dan Malang, Jawa Timur yang dilakukan sekelompok massa di Jayapura berujung ricuh pada Kamis, 29 Agustus 2019.
Awalnya aksi tersebut diinfokan damai. Namun malah berujung ricuh dan anarkis karena sejumlah fasilitas umum dan perkantoran milik pemerintah dan swasta serta pribadi hancur dilempari batu dan katapel, bahkan ada sejumlah rumah dan mobil serta motor dibakar.
Jakarta: Polda Papua mengklaim kondisi di Kota Jayapura berangsur normal pascademo tolak rasisme yang berujung anarkis pekan lalu. Kondisi saat ini dipastikan mulai kondusif.
"Situasi di Kota Jayapura saat ini berangsur angsur normal," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal di Kota Jayapura dikutip Antara, Minggu, 1 September 2019.
Ia mengatakan aktivitas masyarakat di pusat keramaian seperti mal, pasar, dan pusat perbelanjaan lainnya di
Kota Jayapura sudah mulai ramai dan kembali normal.
"Untuk kendaraan roda dua maupun roda empat sudah ramai lancar. Selain itu aktivitas, seperti SPBU, hotel tetap dibuka," ujarnya.
Kamal mengimbau kepada seluruh warga Kota Jayapura agar tetap beraktivitas seperti biasa. "Aparat keamanan TNI dan Polri terus melakukan patroli guna menjamin keamanan di Kota Jayapura," pungkas dia.
Aksi demo penolakan rasisme di Surabaya dan Malang, Jawa Timur yang dilakukan sekelompok massa di Jayapura berujung ricuh pada Kamis, 29 Agustus 2019.
Awalnya aksi tersebut diinfokan damai. Namun malah berujung ricuh dan anarkis karena sejumlah fasilitas umum dan perkantoran milik pemerintah dan swasta serta pribadi hancur dilempari batu dan katapel, bahkan ada sejumlah rumah dan mobil serta motor dibakar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)