Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy berpakaian Kerajaan Singhasari sedang mengunjungi Pekan Budaya 2016 di Taman Krida Budaya, Kota Malang, Jawa Timur, Jumat (2/9). MI/Bagus Suryo.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy berpakaian Kerajaan Singhasari sedang mengunjungi Pekan Budaya 2016 di Taman Krida Budaya, Kota Malang, Jawa Timur, Jumat (2/9). MI/Bagus Suryo.

Artefak dari Belanda akan Dimuseumkan

Yogi Bayu Aji • 24 November 2016 04:00
medcom.id, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengapreasiasi rencana pengembalian artefak dari Belanda. Mereka siap menampung 1.500 artefak yang akan diserahkan Negara Kincir Angin itu.
 
"Ya dimuseumkan, museum yang sesuai dengan artefaknya. Misal di Perpusnas kalau itu dalam bentuk buku buku lama," kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhajir Effendy di Kompleks Istana, Jakarta Pusat, Rabu (23/11/2016).
 
Menurut dia, pengembalian artefak penting mengingat nilai sejarah yang dimiliki barang-barang itu. Dia pun senang Belanda punya itikad baik mengembalikan sisa-sisa sejarah ini.

"Pertemuan antargrup kami dengan pihak Belanda dan tak pernah disinggung soal itu saya rasa itu kejutan dari PM Belanda (Mark Rutte). Saya kira luar biasa," aku dia.
 
Perdana Menteri Belanda Mark Rutte sebelumnya menyerahkan keris kepada Presiden Joko Widodo. Keris itu berasal dari Tanah Air yang menjadi koleksi di Belanda.
 
"Saya menyerahkan kepada Bapak Presiden sebuah keris dari artefak koleksi besar tentang Indonesia di Delft," kata Rutte di Istana Merdeka.
 
Artefak dari Belanda akan Dimuseumkan
Perdana Menteri Belanda Mark Rutte menyerahkan artefak sejarah berupa keris asal Indonesia yang menjadi koleksi di Belanda kepada Presiden Joko Widodo. ANT/Yudhi Mahatma.
 
Dia pun menuturkan, ke depan, akan ada sekitar 1.500 artefak yang akan dipulangkan ke Nusantara. Keris yang diserahkan kepada Jokowi hari ini sebagai bentuk simbolis.
 
Rutte pun menyampaikan terima kasih kepada Indonesia atas persahabatan dan keramahan selama berkunjung. Dia menilai Indonesia sebagai partner startegis yang bisa saling membantu.
 
"Perdagangan antarnegara ini mencapai 3,2 miliar Euro di 2016," papar dia. "Bersama kita bisa membangun masa depan."
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DRI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan