Palu: Badan Informasi Geospasial (BIG) masih mengambil foto udara daerah terdampak gempa, tsunami, dan likuefaksi di Sulawesi Tengah. Deputi bidang Informasi Geospasial Dasar BIG Mohamad Arief Syafii mengatakan dari foto akan diketahui daerah mana saja yang terjadi longsor hingga penyebab tsunami.
"Ini kita identifikasi, perkiraannya ada sekitar delapan sampai sembilan (daerah). Pastinya nanti kita lihat hasil pemetaan ini, karena nanti akan terlihat sebagian longsoran itu terjadi di wilayah pantai," kata Syafii di Kota Palu, Sulawesi Tengah, Rabu, 5 Desember 2018.
Selain memetakan wilayah daratan, BIG hanya bisa memetakan wilayah pesisir pantai. Sedangkan pengambilan data di laut dalam perlu dilakukan penelitian khusus.
"Kalau yang di dasar laut, dari tengah misalkan, itu kita tidak bisa lakukan dengan metode ini, harus ada survei kedalaman," jelas Syafii.
BIG menargetkan proses pengambilan data melalui foto udara akan rampung dalam waktu 10 hari ke depan. Sementara peta dasar yang merupakan hasil akhir dari proses ini akan selesai pada Januari 2019.
"Kita lakukan pemetaan di bulan Januari, tapi data yang hasil bulan Desember ini sudah bisa digunakan sementara oleh teman-teman di palu dan sekitarnya, termasuk oleh satgas Puput," pungkas Syafii.
Palu: Badan Informasi Geospasial (BIG) masih mengambil foto udara daerah terdampak gempa, tsunami, dan likuefaksi di Sulawesi Tengah. Deputi bidang Informasi Geospasial Dasar BIG Mohamad Arief Syafii mengatakan dari foto akan diketahui daerah mana saja yang terjadi longsor hingga penyebab tsunami.
"Ini kita identifikasi, perkiraannya ada sekitar delapan sampai sembilan (daerah). Pastinya nanti kita lihat hasil pemetaan ini, karena nanti akan terlihat sebagian longsoran itu terjadi di wilayah pantai," kata Syafii di Kota Palu, Sulawesi Tengah, Rabu, 5 Desember 2018.
Selain memetakan wilayah daratan, BIG hanya bisa memetakan wilayah pesisir pantai. Sedangkan pengambilan data di laut dalam perlu dilakukan penelitian khusus.
"Kalau yang di dasar laut, dari tengah misalkan, itu kita tidak bisa lakukan dengan metode ini, harus ada survei kedalaman," jelas Syafii.
BIG menargetkan proses pengambilan data melalui foto udara akan rampung dalam waktu 10 hari ke depan. Sementara peta dasar yang merupakan hasil akhir dari proses ini akan selesai pada Januari 2019.
"Kita lakukan pemetaan di bulan Januari, tapi data yang hasil bulan Desember ini sudah bisa digunakan sementara oleh teman-teman di palu dan sekitarnya, termasuk oleh satgas Puput," pungkas Syafii.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DRI)