medcom.id, Jakarta: Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika menyarankan Badan SAR Nasional (Basarnas) melanjutkan pencarian terhadap jenazah dan badan pesawat AirAsia QZ8501 diatas pukul 10.00 WIB. Pasalnya, BMKG memperkirakan bakal terjadi pembentukan Awan Cumulonimbus (CB) sekitar pukul 06.00 WIB hingga pukul 10.00 WIB.
Selain itu, BMKG pun memperkirakan akan terjadi hujan yang mengguyur Perairan Selat Karimata. Namun, sejauh ini seluruh armada telah di persiapkan untuk kembali melakukan pencarian dan evakuasi di Lanud Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.
Berdasarkan laporan reporter Metro TV, Putri Ayuningtyas di Lanud Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, pencarian udara akan dilakukan oleh lima pesawat di antaranya satu pesawat dari Amerika Serikat, satu pesawat dari Korea Selatan, satu pesawat dari Rusia dan dua pesawat dari Indonesia.
Kelima pesawat ini dikerahkan guna mencari serpihan kapal yang mengapung di perairan Selat Karimata, Kalimantan Tengah, di mana lokasi pesawat AirAsia QZ8501 hilang kontak pada 28 Desember lalu.
Bahkan, Rusia mengklaim pesawat amfibi BE 200 yang dikerahkan dalam membantu pencarian pesawat AirAsia QZ8501 dapat melihat benda sekecil apa pun di bawah laut.
Sejauh ini, sejak kemarin hingga pagi kondisi laut masih dalam keadaan sangat ekstrim. Berdasarkan laporan dari reporter yang berada di atas kapal pencarian, Basarnas pun hingga kini belum berani menurunkan alat pencarian ke bawah laut.
medcom.id, Jakarta: Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika menyarankan Badan SAR Nasional (Basarnas) melanjutkan pencarian terhadap jenazah dan badan pesawat AirAsia QZ8501 diatas pukul 10.00 WIB. Pasalnya, BMKG memperkirakan bakal terjadi pembentukan Awan Cumulonimbus (CB) sekitar pukul 06.00 WIB hingga pukul 10.00 WIB.
Selain itu, BMKG pun memperkirakan akan terjadi hujan yang mengguyur Perairan Selat Karimata. Namun, sejauh ini seluruh armada telah di persiapkan untuk kembali melakukan pencarian dan evakuasi di Lanud Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.
Berdasarkan laporan reporter
Metro TV, Putri Ayuningtyas di Lanud Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, pencarian udara akan dilakukan oleh lima pesawat di antaranya satu pesawat dari Amerika Serikat, satu pesawat dari Korea Selatan, satu pesawat dari Rusia dan dua pesawat dari Indonesia.
Kelima pesawat ini dikerahkan guna mencari serpihan kapal yang mengapung di perairan Selat Karimata, Kalimantan Tengah, di mana lokasi pesawat AirAsia QZ8501 hilang kontak pada 28 Desember lalu.
Bahkan, Rusia mengklaim pesawat amfibi BE 200 yang dikerahkan dalam membantu pencarian pesawat AirAsia QZ8501 dapat melihat benda sekecil apa pun di bawah laut.
Sejauh ini, sejak kemarin hingga pagi kondisi laut masih dalam keadaan sangat ekstrim. Berdasarkan laporan dari reporter yang berada di atas kapal pencarian, Basarnas pun hingga kini belum berani menurunkan alat pencarian ke bawah laut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OJE)